INDORAYA – PSIS Semarang sudah mempunyai satu pemain asing baru untuk menggantikan stiker Sudi Abdallah yang mengalami cedera parah. Namun PSIS belum mengumumkan nama pemain pilihannya itu ke publik.
Manager pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius mengatakan, ia cukup sedih dengan cederanya Sudi. Namun dalam kondisi ini, pelatih dan manajemen harus bergerak cepat untuk mencari pengganti Sudi.
Apalagi untuk merekrut pemain asing kali ini penuh keterbatasan karena verifikasi untuk merekrut pemain asing yang pada musim lalu tidak bermain di Indonesia telah ditutup sejak 6 Agustus lalu. Adapun waktu pendaftaran pemain hanya sampai Selasa 13 Agustus.
“Saya langsung mencari pemain mana saja yang musim lalu bermain di Indonesia dan memberi report ke manajemen terkait profil pemain tersebut dan manajemen memberi support ke saya dan merespons dengan cepat,” kata Gilbert Agius dalam keterangan yang diterima, Selasa (13/8/2024).
Dia mengatakan bahwa keputusan yang diambil pihaknya memang cepat, namun berdasarkan pertimbangan yang matang. Menurutnya, pemain baru ini akan mudah beradaptasi karena pernah bermain di liga Indonesia.
“Keputusan ini harus cepat dan saya pikir pemain pilihan kami ini pemain yang cukup bagus dan akan beradaptasi dengan cepat karena musim lalu bermain di Indonesia,” ungkap Gilbert Agius.
Diberitakan sebelumnya, PSIS tengah mencari striker asing alternatif untuk menggantikan Sudi Abdallah yang mengalami cedera parah pada laga perdana Liga 1 2024/2025 melawan Persita Tangerang di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Minggu (11/8/2024).
Di laga debutnya untuk PSIS, Sudi Abdallah harus menepi dari lapangan karena mengalami salah tumpu. Dalam laga melawan Persita, pemain asal Burundi itu harus digantikan Wildan Ramdhani pada menit ke-37.
Dokter tim PSIS Semarang Radityo Haryo mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, Sudi Abdallah mengalami cedera lutut yang cukup serius akibat salah tumpu saat menyundul bola.
“Saat ini pemain harus istirahat untuk pemulihan dan akan dilakukan rawat inap agar dapat terapi lebih lanjut dengan dipercepat penyembuhan dengan bantuan fisioterapis,” ujarnya.
Terkait apakah harus dilakukan operasi atau tidak, tim medis klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar tersebut perlu melakukan observasi lebih lanjut.
“Masih belum bisa dipastikan terkait tindakan operasi atau cukup terapi PRP karena masih fase akut, nanti setelah melewati fase akut dilakukan MRI Control saat cairan bebas di sendi sudah hilang supaya lebih jelas,” ungkap Radit.