INDORAYA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berpotensi mampu merebut kursi DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah (Jateng) 1 dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) atau Partai Demokrat.
Diketahui Dapil Jawa Tengah 1 terdiri dari Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Kendal. Ada sebanyak 144 caleg yang bertarung untuk merebutkan delapan kursi DPR RI
Peneliti AKSARA Research and Consulting, Darmawan Iskandar menilai, PSI di bawah kepemimpinan Kaesang Pengarep akan menjadi partai underdog yang sebelumnya tidak diperhitungkan. Di Dapil Jateng 1, caleg Andi Budiman dinilai potensial.
Bahkan menurut Darmawan, politikus PSI tersebut berpotensi menggeser salah satu petahana dari Partai NasDem atau Partai Demokrat.
“Pada kontestasi kali ini PSI seperti kuda hitam, ada kemungkinan masuk satu kursi dan bakal menggeser salah satu partai antara Demokrat atau Nasdem,” katanya dalam FGD “Pileg Sudah Dekat, Siapa Calon Wakil Rakyat dari Dapil I Jawa Tengah yang Lolos ke Senayan?”. Agenda ini digelar oleh Forum Media Online Kota Semarang (FOMOS) di Star Hotel Semarang, Jumat (2/2/2024).
Dia melanjutkan Dapil Jateng 1 terdiri dari delapan kursi. Jika seandainya pada tahun 2024 ini Andi Budiman, maka kemungkinan yang digeser adalah Fadholi dari NasDem atau Yoyok Sukawi dari Demokrat.
“Tapi kalau delapan kursi (Dapil Jateng 1) ini saya yakin ada yang underdog (tak diperhitungkan tapi potensial), hanya 1 partai yaitu PSI, dan itu Andi Budiman. Nanti siapa yang tersingkir kemungkinan Nasdem atau Demokrat,” ungkapnya.
Sementara itu, pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Dzunuwanus Ghulam Manar menilai, peluang PSI untuk lolos di Dapil Jateng 1 itu terbuka, meskipun cukup sulit.
Dia mengatakan, caleg yang bertarung harus bekerja keras karena partai tidak hanya citra atau brand. Caleg harus intens turun ke bawah dan menemui masyarakat.
“Partai tak sekadar image, harus ada kiprah dari calegnya, seberapa sering ia bertemu masyarakat dan menyampaikan visi misinya. Karena mayoritas partai kuat tadi calegnya juga turun semua. Persaingan memang ketat. Tinggal bagaimana nanti stateginya (PSI),” kata Ghulam.
Dia menambahkan apabila Pileg tidak hanya pertarungan partai, namun juga individu. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan ada pendatang baru yang bisa mengalahkan para petahana.
“Petaha itu bukan diunggulkan. Hanya lebih siap karena pengalaman. Jikadilihat hasil survei selalu ada kemungkinan new comer (pendatang baru) yang menggeser petaha. Nah di sini petaha bakal merancang strategi untuk mempertahankan (kursinya),” beber Ghulam.