Ad imageAd image

PSI Batal Dukung Ganjar Capres 2024, DPW Jateng Merasa Partainya Tak Dianggap PDIP

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 906 Views
3 Min Read
Ketua DPW PSI Jateng Yuli Zuardi Rais. (Foto: Dok. Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membatalkan dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024. Keputusan ini diambil dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) di Jakarta, Selasa (22/8/2023).

Kopdarnas tersebut dihadiri oleh 38 pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dari seluruh provinsi di Indonesia. Ketua DPW PSI Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Yuli Zuardi Rais juga turut hadir dalam forum tersebut.

Yuli mengatakan, keputusan mencabut dukungan untuk Ganjar Pranowo menjadi salah satu rekomendasi yang diusulkan sebagian DPW dalam Kopdarnas PSI. Menurutnya, keputusan ini tidak lepas dari situasi dan dinamika politik saat ini.

“Kenapa dukungan dicabut? Tentu terkait dengan dinamika politik, kita tidak langsung bicara soal sosok Capresnya. Tapi juga terkait tensi politik PSI dengan parpol yang akan diusung juga bagian yang menjadi pertimbangan,” ujarnya saat dihubungi Indoraya.news, Kamis (24/8/2023).

BACA JUGA:   Abdul Kholik Senator DPD RI Gandeng Lintas Sektor Rumuskan Solusi Banjir di Jateng

Yuli mengatakan, PSI awalnya mendukung Ganjar maju sebagai capres 2024. Dukungan PSI kepada Gubernur Jateng dua periode itu merupakan hasil Rembuk Rakyat yang digelar Februari 2022 lalu.

Diketahui bahwa PSI menjadi partai pertama yang mengusung Ganjar sebagai calon presiden pengganti Joko Widodo. Bahkan jauh sebelum partainya PDIP mendeklarasikan Ganjar pada bulan April 2023 kemarin.

Namun dalam perjalanannya, kata Yuli, gayung tersebut tidak disambut baik oleh PDIP. Tidak ada proses komunikasi yang intens antara PSI dan PDIP. PSI merasa dukungan kepada Ganjar tak dianggap PDIP.

“Kita tahu Pak Ganjar diputuskan melalui rembuk rakyat jauh sebelum ditetapkan oleh PDIP. Tetapi ini kelihatannya ada semacam penyangkalan seolah-olah PSI ga dianggap,” bebernya.

BACA JUGA:   Malam Tahun Baru Sejumlah Wilayah Indonesia Cuaca Ekstrem, Jateng Diprediksi Hujan Sangat Lebat

“Tidak ada proses komunikasi politik, gayung bersambutnya ga ada dan juga ada banyak pernyataan-pernyataan di media yang mungkin kontraproduktif juga terhadap PSI,” imbuh Yuli.

Pasca PSI menetapkan Ganjar sebagai Capres pada 2022 lalu, dia mengakui tidak ada komunikasi politik lebih lanjut antara PSI dan PDIP. Sehingga dalam Kopdarnas kemarin diputuskan dukungan untuk Ganjar dicabut.

“Artinya tidak ada gayung bersambut dalam masa rentang waktu tersebut. Padahal PSI sendiri justru positif kalau kita mendukung kader dari partai lain. Itu menunjukkan kita respect dengan kader di partai lain,” ungkap Yuli.

Ia berkata, pihaknya menghormati Ganjar sebagai kader PDI Perjuangan. Meskipun PSI awalnya mendukung Ganjar, namun seharusnya setelah itu harus ditindaklanjuti dengan komunikasi yang intens antara kedua partai.

BACA JUGA:   Dugaan Jaksa Aniaya dan Culik Agus Hartono, Kejati Jateng Sebut Tidak Benar dan Sesuai Prosedur

“Tapi mungkin PDIP juga punya cara pandang juga dalam melihat pakem pakem seperti ini yang berlaku di PDI. Tapi secara umum kan begitu harus ada persesuaian, gayung bersambut bersama, sehingga bisa terlaksana,” ucapnya.

Lebih lanjut terkait sikap arah dukungan PSI untuk Pemilu 2024, DPW sepakat menyerahkan hal tersebut kepada Dewan Pembina. Namun saat ini ia mengaku partainya tengah menjalin komunikasi dan persesuaian dengan sejumlah partai.

“Kalau keputusan dukungan kan belum, hari ini berjalan komunikasi politik. Komunikasi politik itu hal positif soal nanti bermuara ke dukungan itu soal nanti keputusan kan. Nanti dipertimbangkan dewan pembina,” tandas Yuli.

Share this Article
Leave a comment