INDORAYA – Pemerintah Kota Semarang menggencarkan program penanganan kesehatan mental bagi remaja. Hal itu, seiring terjadinya dua kasus dugaan bunuh diri yang dilakukan mahasiswi di Kota Atlas itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Dokter Abdul Hakam, menyampaikan, pihaknya melakukan skrining kesehatan mental emosional masyarakat yang disebarkan di berbagai tempat, seperti puskesmas, sekolah, hingga posyandu.
“Kita membagikan kuesioner kepada masyarakat, tergantung sasarannya. Jika 18 tahun ke atas, kami gunakan SRQ (Self-Reporting Questionnaire). Tapi untuk SDQ (Strengths and Difficulties Questionnaire) digunakan untuk yang berumur 4 sampai 18 tahun,” kata dia, di Semarang, Selasa (18/10/23).
Dia juga menuturkan, pihaknya melakukan hal tersebut, untuk mengetahui kesehatan mental emosional masyarakat agar mendapat penanganan yang sesuai.
Abdul juga menjelaskan bahwa kegiatan skrining kesehatan mental emosional akan akan penanganan lebih lanjut jika terdapat indikasi abnormal dari hasil skrining.
“Pada dasarnya skrining ini untuk kesehatan mental emosional, dan yang abnormal ini ditindaklanjuti ke puskesmas. Kemudian, jika ada hal-hal yang tidak bisa ditangani maka akan dirujuk ke rumah sakit,” jelas dia.
Selain itu, Abdul juga menjelaskan bahwa Dinkes Kota Semarang memiliki layanan Konsultasi Kesehatan Mental (Sultan) yang bisa diakses masyarakat melalui puskesmas di daerah Semarang.
Abdul tengah mengupayakan layanan tersebut agar dapat diakses secara daring sehingga dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.
“Kami sedang mencoba, perihal melakukan konsultasi dokter melalui Call Center Dinas Kesehatan untuk konsultasi kesehatan mental. Sekarang belum berjalan karena sedang dipersiapkan. Nanti, harapannya masyarakat bisa mengakses untuk kesehatan mental emosional, targetnya remaja,” katanya.
Adanya program Call Center penanganan kesehatan mental emosional, Hakam berharap akan memberi dampak besar terhadap kesehatan mental emosional. Terutama, katanya, pada remaja maupun anak-anak muda yang berdomisili di Kota Semarang.