Ad imageAd image

Program Pelatihan Cek Fakta Berakhir di Solo, AMSI Bekali 150 Media Lawan Hoaks Pemilu

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 813 Views
5 Min Read
Program pelatihan cek fakta bertema "Melawan Disinformasi dan Misinformasi Jelang Pemilu 2024" yang digelar di Hotel Alana, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (19/11/2023).

INDORAYA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkolaborasi bersama Asosiasi Jurnalis Independen (AJI), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), dan Google News Institute menggelar pelatihan cek fakta bertema “Melawan Disinformasi dan Misinformasi Jelang Pemilu 2024”.

Pelatihan cek fakta ini digelar di Hotel Alana, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (19/11/2023) dan berakhir pada Selasa (21/11/2023). Kegiatan ini diikuti sebanyak 35 jurnalis dari Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Pengurus AMSI nasional sekaligus penyelia program cek fakta AMSI, Amrie Hakim mengatakan, ini merupakan pelatihan serial kelima yang menjadi penutup program pelatihan cek fakta jelang pemilu 2024. Menurutnya, kegiatan pelatihan cek fakta bertujuan untuk memberikan edukasi kepada jurnalis untuk memproduksi konten cek fakta yang berkualitas.

“Setelah mengikut training ini peserta bisa menerapkan hasil training dengan memproduksi berita cek fakta yang berkualitas berkaitan dengan Pemilu 2024. Karena jumlah jurnalis yang menguasai cek fakta masih sangat minim, harapannya agar media yang bergabung ke dalam koalisi cek fakta bisa bertambah,” katanya, dalam sambutannya.

BACA JUGA:   Heri Pudyatmoko: Masyarakat Butuh Pendidikan Politik Modern dan Santun

Amrie mengatakan, kegiatan ini pihaknya menggandeng jurnalis dan media massa untuk melawan misinformasi dan disinformasi menjelang Pemilu 2024. Sejauh ini program pelatihan cek fakta sudah digelar di lima wilayah di berbagai provinsi.

“Jadi cek fakta ini adalah pelatihan memproduksi konten untuk melawan mis dan disinformasi, terselenggara hasil kerja sama AMSI, AJI, Mafindo dan didukung penuh Google News Institute. Kegiatan ini diadakan di lima wilayah. Pertama di Jakarta [31 Oktober-2 November], Padang [7-9 November], Makassar dan Denpasar bersamaan [14-16 November]. Solo menjadi lokasi pelatihan yang terakhir,” katanya.

Sementara itu, Kordinator Wilayah AMSI Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Arief Rahman, mengatakan, AMSI sudah melakukan cek fakta sejak sebelum Pilpres 2019. Ia menjelaskan, tidak banyak organisasi atau perusahaan media yang mengadakan cek fakta secara konsisten.

“Kerja sama AMSI, AJI, Mafindo dan Google News Institute ini melahirkan sebuah gerakan cek fakta yang tidak banyak organisasi perusahaan media melakukan,” katanya.

BACA JUGA:   Bos Batik di Pekalongan Bagi-bagi Uang Puluhan Juta, 4 Orang Pingsan

Arief melanjutkan, cek fakta menjadi program unggulan AMSI untuk bisa berkolaborasi dan memberikan literasi kepada sejumlah stakeholder. Menurutnya, program ini juga bisa diandalkan oleh masyarakat di tengah gempuran informasi hoaks di media digital.

Setelah mengikuti pelatihan ini, para jurnalis diharapkan bisa mencegah Indonesia dari banjir disinformasi sekaligus menjadikan masyarakat bisa lebih waspada dan punya kekebalan dari virus hoaks. Dengan konten-konten cek fakta dari media anggota koalisi, diharapkan masyarakat bisa lebih cerdas bermedia.

“Jurnalis yang di sini adalah pejuang untuk menghindarkan bangsa ini dari polarisasi, krisis sosial, keterbelahan dan bisa menjaga keutuhan NKRI. Tujuan utama cek fakta ini agar masyarakat terdidik, cerdas dan lebih bijaksana dalam membagi informasi apapun, sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi, jadi masyarakat punya tools untuk memverifikasi,” tutupnya.

Direktur Eksekutif AMSI, Adi Prasetya menyatakan, AMSI mendapat dukungan dana dari Google News Initiative untuk berbagai kegiatan seputar cek fakta. Mulai dari literasi, kampanye publik tentang waspada hoaks, peningkatan kapasitas media, juga memberi insentif bagi media yang konsisten memproduksi konten cek fakta pada penyelenggaraan Pemilu 2024.

BACA JUGA:   Tanggal dan Tahun Hari Jadi Jateng Diganti, Umurnya Langsung Bertambah 5 Tahun

“Pada sepanjang tahun pemilu 2024, kami menargetkan ada 100 media masuk menjadi jejaring atau anggota koalisi cek fakta. Target kontennya setidaknya 2440 artikel, video, dan grafis baik berupa konten debunking maupun prebunking. Karena itulah, AMSI melatih 150 jurnalis dari 150 media anggota AMSI dari seluruh Indonesia untuk peningkatan kapasitas sebagai pemeriksa cek fakta,” kata Adi.

Selain menggandeng jurnalis dari media anggota AMSI, koalisi cek fakta juga terus meluaskan jejaringnya dengan sebanyak mungkin stakeholder, seperti kalangan akademisi dan mahasiswa di kampus, tokoh masyarakat dan agama, guru dan pelajar, relawan, pengawas pemilu, peneliti, hingga para advokat atau penegak hukum.

Melalui program pelatihan cek fakta secara kontinyu ini, AMSI berharap kerja bersama koalisi cek fakta bisa memberi sumbangan kepada kualitas demokrasi dan penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia.

Share this Article
Leave a comment