INDORAYA – Produser film Mandy Marahimin mengajak para sineas muda di Kota Semarang, Jawa Tengah, untuk ikut serta dalam meramaikan industri perfilman dengan sebuah karya.
Hal itu, dia sampaikan di sela acara “Road to JAFF18th: Roadshow Semarang” di Rumah Po Han, Semarang.
“Sineas asal Semarang sudah banyak sehingga saya berharap suatu hari semakin meramaikan industri film, baik tingkat domestik hingga internasional,” ujar Mandy, pada Sabtu (18/11/23).
Mandy juga menceritakan bagaimana pembuatan film “Ada Apa Dengan Cinta 2” yang harus melibatkan banyak menonton film sehingga membuat karya menjadi lebih baik. Menurutnya, jeli terhadap tren terkini juga diharuskan agar tetap diminati penonton.
“Kita harus bisa membaca tren jenis film untuk pasar domestik dan festival,” kata produser Petualangan Sherina 2 itu.
Dia juga menjelaskan, berdasarkan data penonton 2023, jenis film yang sedang digandrungi penonton saat ini adalah genre horor dan drama. Lebih lanjut, dia mengaku belum dapat memprediksi tren genre film pada tahun 2024.
“Berdasarkan sejarah, jika satu genre banyak sekali penontonnya sudah mencapai titik jenuh maka penonton beralih ke genre lain,” tuturnya.
Sedangkan untuk para peminat bioskop online, dia menilai potensinya sangat besar, apalagi kecenderungan masyarakat mengakses film melalui jaringan internet usai melewati pandemi COVID-19.
“Potensi kanal-kanal pemutaran film bersifat online sangat besar,” ucap dia.
Diketahui, pada gelaran roadshow JAFF di Kota Semarang, sejumlah film pendek diputar antara lain “Dajang Soembi”, “Perempoean jang Dikawini Andjing” (Edwin, 2005), “Rock N Roll” (Wisnu Surya Pratama, 2015), serta “Berlabuh” (Haris Yulianto, 2020).
Selain itu, diputar juga “Laut Memanggilku” (Tumpal Tampubolon, 2021), “Dini Hari” (Dian Sastrowardoyo, 2022), “Babad Wingking Griya” (Mauliya Maila, 2023), serta “Lamaran Berdarah” (Ardian Parasto, 2023).