INDORAYA – Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menyoroti tingginya jumlah anak kekurangan gizi kronis atau tengkes (stunting) di seluruh Indonesia.
Prabowo melihat akses terhadap pangan menjadi akibat ibu hamil dan anak-anak kekurangan gizi. Menurutnya, anak-anak Indonesia sudah kalah bersaing dengan bangsa lain sejak dalam kandungan.
“Sel otot tidak berkembang, sel tulang tidak berkembang. Menjadi kuli saja mungkin kalah sama bangsa lain. Ini tidak bisa,” kata Prabowo pada Silaknas ICMI 2023 disiarkan di kanal YouTube ICMI TV, Sabtu (4/11/2023).
Prabowo bercerita tentang kunjungan ke Pulau Moa, Maluku. Dia menemui dua anak SD yang bertubuh kecil.
Menteri Pertahanan itu menduga anak-anak itu berusia 5 tahun dan 6 tahun. Akan tetapi, kenyataannya anak-anak itu telah berusia 9 dan 10 tahun.
Ia pun mengatakan akan memfokuskan kebijakan pada pengembangan sumber daya manusia jika terpilih sebagai presiden. Prabowo berjanji akan memasok pangan bagi ibu dan anak demi mencegah stunting.
“Sampai dia lulus sekolah kita bantu, dan pendidikan harus baik, pendidikan harus gratis, dan kita sudah hitung uangnya ada,” ucap dia.
Kementerian Kesehatan mencatat prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen di tahun 2022. Sementara itu, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyebut ada 21 juta warga Indonesia kekurangan gizi dan 21,6 persen anak stunting.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan stunting akan turun hingga 14 persen di tahun 2024. Jokowi memerintahkan semua anak buahnya memperhatikan asupan gizi bagi ibu hamil dan anak-anak.
“Target 14 persen itu bukan target yang sulit, hanya kita mau atau tidak mau. Asalkan kita bisa mengonsolidasikan semuanya dan jangan sampai keliru cara pemberian gizi,” ucap Jokowi dilansir situs Kemenkes, 25 Januari 2023.