INDORAYA – Presiden Terpilih Prabowo Subianto disebut akan mengubah mekanisme penyaluran subsidi energi, termasuk bahan bakar minyak (BBM) dan listrik, menjadi bantuan tunai.
Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Burhanuddin Abdullah menjelaskan bahwa skema subsidi energi akan dialihkan dari barang ke bantuan langsung tunai untuk individu.
“Kita ingin dengan data yang diperbaiki dan disempurnakan supaya kepada mereka (masyarakat miskin) itu diberikan saja transfer tunai langsung kepada mereka, bukan kepada komoditinya, (tetapi) kepada keluarganya yang berhak untuk menerima,” ujarnya di acara UOB Indonesia Economic Outlook 2025, Rabu (25/9/2024).
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menilai skema subsidi saat ini tak tepat sasaran. Beberapa masyarakat miskin malah tidak merasakan subsidi listrik dan BBM.
“Tahun lalu saya pergi ke Solo. Saya bertemu pelanggan PLN paling bawah, mereka bayar bulanan paling Rp30 ribu, lampunya hanya satu. Orang-orang miskin, mereka tidak menerima keuntungan dari subsidi BBM, mereka tidak punya sepeda motor. Mereka beli gas, satu melon (LPG 3 kg) untuk 2 minggu,” imbuh Burhanuddin.
Dengan mengubah skema subsidi ke barang menjadi kepada orang bisa mengurangi besarnya subsidi energi, kemudian dialihkan untuk mengongkosi program lain yang lebih produktif, terutama untuk membantu masyarakat miskin.
“Ini me-leverage pertumbuhan kita melalui pengurangan subsidi tersebut,” pungkas mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut.