INDORAYA – Sebagian calon peserta didik SMAN 3 Semarang masih menemui kendala dalam pendaftaran PPDB tahun 2023/2024. Masih ada 10 persen calon siswa terkendala persyaratan administrasi Kartu Keluarga (KK) yang belum setahun.
Hal ini dikatakan oleh Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan SMA Negeri 3 Semarang Endang Widyastuti. Ia menyebut sekitar 10 persen calon peserta didik terkendala usia KK yang belum satu tahun. Sehingga tidak bisa melanjutkan pendaftaran pada jalur zonasi.
“Karena KK kurang satu tahun tidak bisa diverifikasi untuk ikut zonasi. Maka, kalau memang diverifikasi ikutnya luar zona atau jalur prestasi,” katanya saat ditemui Indoraya.news di ruang kerjanya, Kamis (22/6/2023) siang.
Lanjut Endang, jika ditemui kendala tersebut, pihaknya akan membantu calon peserta didik untuk berpindah jalur pendaftaran yang dipilih. Melalui loket-loket pendaftaran yang telah dibuka selama PPDB 2023.
“Kita buka setiap hari dari jam 08.00 WIB pagi sampai jam 15.30 WIB. Karena pelayanannya membutuhkan ketelitian, kita buka tidak hanya 2 loket saja tapi sampai 8 loket untuk mmbantu beragam masalah yang dihadapi calon peserta didik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, SMAN 3 Semarang tengah menyipakan adanya kemungkinan lonjakan calon peserta didik yang datang langsung ke sekolah. Terutama pada hari terakhir pengajuan akun dan verifikasi berkas yang dijadwalkan bersamaan pada Jumat (22/6/2023).
“Karena besok kan pendaftaran bersamaan dengan hari verifikasi terakhir. Kemungkinan kalau sudah daftar SMA di hari pertama sudah masuk tapi tidak muncul, akhirnya mereka akan pindah ke SMK,” kata Endang.
“Nah, itu yang kita antisipasi karena kalau dari SMA ke SMK itu kan harus mengunggah surat keterangan sehat juga. Sedangkan dari SMK ke SMA lebih enak, karena sudah mengunggah surat kesehatan tapi di SMA tidak dibutuhkan,” imbuhnya.
Sebagai informasi, hingga hari ini Kamis (22/6/2023) jumlah calon peserta didik yang datang langsung ke SMAN 3 sudah lebih dari 800 orang. Sementara untuk kuota yang dibuka adalah 12 rombongan belajar (rombel) atau sekitar 408 siswa.