INDORAYA – Kepolisian masih mendalami dugaan kasus penggelapan dana operasional Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga melibatkan mitra yayasan berinisial MBN, dengan nilai mencapai sekitar Rp975 juta.
Pemeriksaan terhadap pelapor, MBN, dan korban, Ira, dilakukan di Polres Jakarta Selatan pada Jumat (18/4/2025), sebagaimana disampaikan oleh kuasa hukum Ira, Danna Harly.
Menurut Danna, kliennya dan pelapor diperiksa sebagai saksi terkait dugaan penggelapan dana dalam kegiatan dapur MBG di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Ia menyebutkan bahwa proses pemeriksaan dimulai pukul 10.00 WIB.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, menjelaskan bahwa meskipun telah dilakukan mediasi dan dapur MBG telah kembali beroperasi, laporan polisi yang sebelumnya diajukan tetap belum dicabut.
“Masih dalam proses, laporan belum dicabut,” ujar Nurma.
Dapur MBG sendiri diketahui telah kembali mendistribusikan makanan ke beberapa sekolah pada Kamis (17/4/2025), setelah sempat berhenti beroperasi sejak akhir Maret 2025.
Laporan polisi terkait kasus ini tercatat dalam LP Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA pada Kamis (10/4/2025) pukul 14.11 WIB.
Dalam laporan disebutkan bahwa Ira menjalin kerja sama dengan pihak yayasan serta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata sejak Februari hingga Maret 2025. Selama periode tersebut, Ira telah menyiapkan sekitar 65.025 porsi makanan dalam dua tahap.
Awalnya, harga yang disepakati adalah Rp15 ribu per porsi, namun kemudian sebagian porsi dihargai Rp13 ribu. Perubahan ini telah diketahui oleh pihak yayasan sejak sebelum kontrak ditandatangani pada Desember 2024.
Namun saat pencairan dana tahap kedua, pihak Ira mengaku tidak menerima pembayaran sama sekali. Mereka juga menyayangkan kurangnya transparansi dari pihak SPPG terkait dana dan proses pembayaran.