Polda Jateng Terjunkan Tim Psikologi, Berikan Trauma Healing ke Guru dan Murid di MA Yasua Demak 

Dickri Tifani
7 Views
3 Min Read
Tampak salah satu guru bersimbah darah usai dibacok muridnya sendiri. (Foto: Tangkapan layar video yang beredar di media sosial)

INDORAYA – Sebuah video berdurasi 14 detik menunjukkan sesosok pria bersimbah darah, bahkan seragam yang dikenakan pria tersebut penuh dengan darah. Di video tersebut pun tampak sejumlah orang yang akan membantu melarikan ke rumah sakit.

Diketahui peristiwa itu terjadi di depan kelas ruang kelas XII IPS Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (Yasua), yang berlokasi di
Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) pada Senin (25/9/2023).

Ternyata, sesosok pria tersebut adalah seorang guru di sekolahan tersebut yang bernama Ali Fatkhurrohman telah menjadi korban pembacokan dari muridnya sendiri.

Pelakunya adalah berinisial MAR (16) yang masih duduk di kelas XII. Usut punya usut pelaku membacok terhadap seorang guru di Kabupaten Demak lantaran pelaku sakit hati terhadap Ali Fatkhurrohman.

Insiden ini bermula dari siswa MAR tidak bisa menyelesaikan soal yang diberikan oleh Ali. Dari situlah, kemudian sang guru memberikan sanksi kepada MAR agar tidak mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS).

Namun pada Senin (25/9/2023), MAR mencoba melobi guru-guru di sekolahannya agar dirinya bisa mengikuti UTS kembali. Ternyata, lobi MAR gagal dikarenakan korban enggan memberikan kesempatan murid itu lantaran tidak bisa mengumpulkan tugas yang diberikan.

Setelah korban masih kekeh tidak mengizinkan pelaku mengikuti UTS, selanjutnya siswa MAR pulang ke rumah. Bukannya untuk menyelesaikan tugas agar bisa mengikuti UTS, justru pelaku malah mengambil celurit dan kembali ke sekolah.

Sebelum masuk ke ruang kelas, pelaku sempat mengucapkan salam dan kemudian langsung membacok sang gurunya di dalam kelas sebanyak dua kali.

Berhubung peristiwa aksi pembacokan di lingkungan sekolah, tentunya sejumlah guru dan siswa lainnya menyaksikan langsung aksi keji tersebut.

Oleh sebab itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu mengatakan pihaknya menerjunkan Tim psikologi dari Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jateng dikirim ke MAN Yasua Demak.

Hal ini guna melakukan trauma healing kepada para siswa dan guru atas melihat peristiwa tersebut. Tujuannya yakni salah satu upaya untuk mengurangi rasa trauma.

“Polda menurunkan tim psikologi untuk melakukan trauma healing kepada rekan-rekannya yang saat itu di kelas, melihat langsung tentang perbuatan yang dilakukan oleh pelakunya, yang bersangkutan. Sehingga, dari Polda memberikan trauma healing mengurangi kalau bisa menghilangi trauma teman- teman kelasnya,” jelas Kombes Satake Bayu saat ditemui wartawan termasuk Indoraya, di kantor Ditreskrimsus Polda Jateng, Rabu (27/9/2023).

Saat ditanya penanganan kasus itu mengingat pelaku masih di bawah umur, Kombes Satake Bayu menyampaikan bahwa aturan terkait hal itu sudah diatur, nantinya pihaknya akan menggandeng Balai Pemasyarakatan (Bapas) Semarang guna penanganan kasus pembacokan di MA Yasua Demak.

“Nanti bekerja sama dengan Bapas Semarang dalam penanganannya,” ungkap dia.

Sisi lain, ia menambahkan bahwa kondisi sang guru yang menjadi korban pembacokan MAR itu sudah memulai membaik. Pasalnya, korban sudah bisa diajak berkomunikasi.

“Kondisi korban mulai membaik sudah bisa diajak komunikasi, masih di RS Kariadi,” paparnya.

Share This Article