INDORAYA – Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) melaksanakan apel pergeseran pasukan yang akan melakukan pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam rangka Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.
Apel pasukan yang digelar di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (12/2/2024) pagi, dipimpin Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana
Dalam kegiatan tersebut, hadir juga Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tandyo Budi Revita, Kabinda Jateng, Wakapolda Jateng, Ketua KPU Jateng, Ketua Bawaslu Jateng, Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Danrem 072/PMK, Danlanud Adi Soemarmo, PJU Polda Jateng, Kapolres/tabes/ta jajaran Polda Jateng.
Selain tamu undangan, sebanyak 1.700 personil yang terdiri 610 Polri, 469 TNI, 121 pasukan POH (Power on Hand) dan 500 orang Linmas juga mengikuti apel tersebut.
Dalam amanatnya, Nana Sudjana menyatakan bahwa kondisi ekonomi politik serta keamanan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan kondusif.
Atas itu, dia mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan sinergitas yang baik antar stakeholder dan masyarakat.
Nana meminta kondisi Pemilu 2024 di Jateng berjalan baik dan kondusif ini harus dipertahankan sejak pelaksanaan pemungutan suara hingga pasca pemungutan suara.
Sehingga, pihaknya melaksanakan apel pergeseran pasukan pada Senin pagi tadi, guna menunjukkan semua pihak di Jateng selalu bersinergi dalam menyukseskan Pemilu 2024, terutama pada tahapan pemungutan suara.
“Maka hari ini, petugas pengamanan pemungutan suara yang akan bertugas di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah termasuk di dalamnya adalah pengamanan di 117. 299 TPS se- Jawa Tengah. Petugas yang akan kita berangkatkan hari ini terdiri dari 15. 647 personil Polri, 3.732 personil TNI yang terdiri dari Angkatan Darat Angkatan Laut dan Angkatan Udara yang akan bertugas di 558 Polsek sejajaran Polda Jawa Tengah, untuk Pemprov Jateng sendiri menugaskan 237.882 orang anggota Sat linmas guna mendukung pelaksanaan pengamanan di TPS,” jelas Nana Sudjana.
Bahkan, Pj Gubernur Jateng menyinggung soal netralitas serta kondisi beberapa wilayah yang terdapat kerawanan dalam tahapan pemungutan suara. Dia pun berpesan agar para petugas pengamanan Pemilu bisa menjalankan tugas dengan baik, jujur, dan netral serta mampu mengawasi pelaksanaan pemungutan suara. Pesan ini disampaikan agar bisa mewujudkan Pemilu 2024 yang jujur dan adil.
“Saya ingatkan bahwa sebagian besar Provinsi Jateng, kondisinya rawan sedang. Kita memiliki 7 kabupaten/kota Jateng yang masuk dalam kategori rawan tinggi, yaitu Kota Semarang, Sukoharjo, Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Magelang dan Kendal. Kita waspadai situasi di 7 wilayah tersebut kita siaga penuh dalam pelaksanaan masa tenang serta pemungutan suara,” tegasnya .
Selain itu, PJ Gubernur Jateng juga menyinggung soal bencana alam yang terjadi di beberapa daerah. Oleh sebab itu, pihaknya telah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi agar pelaksanaan Pemilu dapat berjalan.
“Antisipasi selanjutnya terkait dengan kemungkinan terjadinya bencana alam seperti Banjir dan Tanah longsor, saat ini kita memasuki masa di mana cuaca sedang tidak bersahabat, di perkirakan hujan intensitas tinggi akan terjadi sampai dengan tanggal 15 Februari 2024 bahkan di beberapa daerah seperti Grobogan dan Demak sudah dilanda bencana banjir, tentunya kita menyiapkan skenario jika kemungkinan itu terjadi sehingga perlu dari awal melaksanakan antisipasi khususnya dalam rangka menjaga dan mengamankan distribusi logistik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU Jateng terkait permasalahan TPS di Demak yang terdampak banjir.
“Untuk wilayah Demak, saya sudah koordinasi dengan KPU, termasuk hari ini dilakukan cek 15 ribu pengungsi sebagian di Demak sudah digeser ke Kudus,” papar Kapolda Jateng.