Ad imageAd image

Polda Jateng Bantah Mutasi Kapolrestabes Semarang terkait Penembakan Pelajar

Redaksi Indoraya
4 Views
3 Min Read
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar. (Foto: Dokumen Indoraya.News)

INDORAYA – Polda Jawa Tengah (Jateng) membantah bahwa mutasi Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, terkait dengan kasus penembakan terhadap siswa SMKN Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy

“(Imbas kasus penembakan?) Tidak. Rotasi ini adalah bagian dari penyegaran. Tour of duty, tour of area, itu dalam satu organisasi adalah hal yang wajar untuk penyegaran dan meningkatkan kinerja personel maupun organisasi, dan hal itu juga termasuk pengembangan karier yang bersangkutan,” kata Artanto, Senin (30/12/2024).

“(Irwan mau naik jabatan?) Insyaallah kalau demikian kita doakan bersama semoga yang mutasi naik jabatan,” sambungnya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar jadi salah satu perwira menengah yang masuk daftar mutasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Mutasi tertuang dalam Surat Telegram nomor 2776/XII/Kep.2024 yang dikeluarkan Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo atas nama Kapolri tertanggal 29 Desember 2024.

Irwan dimutasi dari jabatannya saat Polda Jawa Tengah sedang mengusut kasus anggota Polrestabes Semarang Aipda Robig menembak Gamma hingga tewas.

Kombes Irwan dicopot dari jabatannya dan dimutasi sebagai Kalemkonprofpol Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri. Posisinya digantikan oleh Kombes M. Syahduddi yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

Kuasa hukum keluarga Gamma, Zainal Abidin ‘Petir’ mengaku senang dengan kebijakan Kapolri mencopot Irwan dari jabatannya.

Ia mewakili keluarga Gamma mengaku sering menyampaikan tuntutan ke Polri untuk mencopot Irwan Anwar dari jabatannya.

Dia berharap proses hukum kasus Gamma lebih transparan usai Irwan tak lagi menjadi Kapolrestabes Semarang.

“Pantaslah kalau dia dicopot atau digeser, yang penting kami minta jangan sampai menjadi Kapolrestabes lagi,” tegasnya.

Zainal juga menegaskan bakal tetap tetap melaporkan Irwan ke Propam atas tindakannya yang dianggap tidak profesional.

“Karena ketidakprofesionalitasannya itu kan perlu dilaporkan oleh Propam, walaupun dia sudah dilepas jabatannya dari Kapolrestabes,” tegasnya.

“Supaya polisi ke depan itu lebih hati-hati, lebih profesional, kan harus diluruskan. Kalau kerja yang benar, yang benar atau tidak itu nanti ya di Div Propam,” jelasnya.

Irwan mendapat sorotan di kasus Gamma karena memberikan keterangan yang menyudutkan Gamma selaku korban.

Beberapa hari setelah kejadian Irwan dalam keterangan kepada wartawan menyebut Aipda Robig menembak Gamma saat melerai tawuran. Gamma disebutnya bagian dari gangster di Semarang.

Keterangan itu telah dibantah keluarga dan pihak sekolah Gamma. Korban bahkan disebut sebagai sosok anak pilihan karena berhasil menembus ekstrakurikuler Paskibra.

Kemudian dalam keterangan di DPR, Kabid Propam Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Aris Supriyono mengatakan penembakan yang dilakukan oleh Aipda Robig terhadap Gamma (17), bukan terkait pembubaran tawuran.

Aris mengatakan Aipda Robig sempat kena pepet korban sehingga menembak, dan tak terkait dengan upaya peleraian tawuran.

Share This Article