INDORAYA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah (Jateng) menargetkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, meraih kemenangan di Jateng dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Target ini sesuai dengan arahan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang berkeinginan menaklukkan PDI Perjuangan. Diketahui selama ini Jateng dikenal sebagai kandang banteng atau basis massa PDI Perjuangan.
Sekretaris DPW PKB Jateng Sukirman mengatakan, sebagai partai pemenang kedua di Jateng, target Cak Imin untuk mengalahkan PDI Perjuangan ialah hal wajar dalam politik. Di Pemilu 2024, dia ingin partainya menjadi pemenang pertama di Jateng.
“Kan itu (keinginan Cak Imin menang atas PDIP) untuk memotivasi kader, karena kita ini kan pemenang kedua ya di Jateng, otomatis targetnya ya menjadi juara pertama kan begitu kira-kira,” katanya saat ditemui usai Rapat Paripurna di Gedung Berlian DPRD Jateng, Rabu (25/10/2023).
“Ya saat ini kan juara pertamanya sahabat PDIP otomatis ke sana (target PKB menang di Jateng), masak kita melorot lagi kira-kira begitu. Jadi logikanya sepeti itu saja,” imbuh Wakil Ketua DPRD Jateng tersebut.
Saat disinggung soal Jateng yang sering disebut sebagai Kandang Banteng, PKB tidak mempersoalkan. Bahkan PKB Jateng memiliki target bisa meraih 50 persen suara di pesta demokrasi 2024 nanti.
“(Target) pokoknya menang lah, bismillah, ya kalau di sini (Jateng) bisa 50 persen ya sudah luar biasa. Bismillah pokoknya,” tegas Sukirman.
Untuk memenangkan pasangan Anies-Cak Imin, PKB telah menginstruksikan kepada seluruh kader hingga tingkat bawah untuk bergerak bersama. Sukirman mengatakan, setiap hari pihaknya juga melaporkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
“Kami instruksikan kepada kader, yang caleg-caleg terutama, lalu kemudian struktur, untuk terus melakukan upaya kemenangan sampai ke tingkat grass roat begitu, jadi kita melakukan upaya-upaya sampai ke pemilih, basis masa dan seterusnya,” ucap Sukirman.
Disinggung soal lawannya, Ganjar dan Gibran yang juga memiliki basis suara kuat di Jateng, pihaknya justru ingin mengambil keuntungan dari pertarungan keduanya. Apalagi dua kader PDIP itu berseberangan pasca Gibran jadi cawapres Prabowo.
“Justru itu, itu momentumnya bagi Gus Muhaimin dan Anies Baswedan, di tengah situasi dua gajah bertarung ini kita kira-kira mengambil keuntungannya,” bebernya.