Pj Gubernur Jateng Komitmen Kolaborasi dengan Baznas: Upaya Tangani Kemiskinan

Redaksi Indoraya
7 Views
2 Min Read
Pj Gubernur Nana Sudjana bertemu Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji di Kantor Gubernur Jawa Tengah Semarang Jumat (8/9/23).

INDORAYA – Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana berkomitmen untuk terus melanjutkan kolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jateng.

Dia menyebut tujuannya yaitu pada pemanfaatan zakat, infak, dan sedekah yang sudah berjalan baik, bahkan menjadi contoh di tingkat nasional. Katanya, hal itu juga menjadi salah satu upaya untuk menagani kemiskinan di Jateng.

“Baznas Jateng ini berjalan sangat baik, koordinasi dengan Pemprov dan Pemda juga sangat baik, apalagi Baznas inikan lebih dekat dengan masalah kemanusiaan. Kita akan maksimalkan juga untuk upaya penanganan kemiskinan di Jawa Tengah,” kata Nana, saat menerima kunjungan Ketua Baznas RI Noor Achmad dan Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Jumat (8/9/23).

Nana juga menyampaikan bahwa penerimaan zakat pada Baznas Jateng dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2021, total penerimaan sekitar Rp57,2 miliar, meningkat menjadi Rp82,5 miliar pada tahun 2022. Sedangkan penerimaan pada tahun 2023 sudah mencapai hampir Rp80 miliar dari target Rp100 miliar.

Nana menilai usaha Baznas Jateng selama ini sudah luar biasa, tinggal memaksimalkan kinerja di sejumlah daerah.

Sementara itu, Ketua Baznas RI Noor Achmad mengatakan bahwa apa yang sudah dilakukan oleh Baznas Jateng merupakan nomor satu di Indonesia dinilai dari jumlah pengumpulan zakat.

“Oleh karena itu, kami dorong bersama Bapak Pj. Gubernur Jawa Tengah untuk bisa meningkatkan kenomorsatuan itu,” katanya.

Noor juga mengatakan bahwa program pentasyarufan Baznas Jateng telah berjalan baik bahkan menjadi contoh di tingkat nasional. Namun, katanya potensi Baznas Jateng sangat besar dan perlu ada ditingkatkan serta dimaksimalkan lagi mengingat masih ada beberapa kabupaten/kota yang penerimaan zakat belum maksimal.

“Kita dorong khususnya juga dalam rangka untuk membantu masyarakat dan khususnya lagi untuk penanganan kemiskinan ekstrem,” katanya.

“Di Jawa Tengah ini kalau kita lihat potensinya lebih dari Rp20 triliun, seluruh Jawa Tengah, tapi kita juga tidak boleh asal-asalan. Kita kaji betul mana yang paling mungkin terlebih dahulu,” tambah dia.

Share This Article