Ad imageAd image

Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana di Semarang, Gibran Soroti Dampak Perubahan Iklim

Dickri Tifani
5 Views
4 Min Read
Wapres Gibran menjadi pimpinan Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana, di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Jumat (13/12/2024). (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Jumat (13/12/2024).

Dalam kunjungan ini, Gibran memimpin Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana di Lapangan Pancasila Simpang Lima, yang dihadiri oleh ribuan relawan dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Apel tersebut diikuti oleh sekitar 5.000 relawan yang berasal dari Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Hadir pula dalam acara tersebut, Ketua Baznas RI Noor Achmad, Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Sekretaris Utama BNPB Rustian, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, serta perwakilan dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI), Palang Merah Indonesia (PMI), dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Dalam pidatonya, Gibran mencatat bahwa dampak perubahan iklim yang semakin ekstrim pada tahun 2023, yakni telah menyebabkan sekitar 5.400 bencana, yang mengakibatkan kerusakan pada 36.000 unit infrastruktur dan lebih dari 8 juta masyarakat terdampak.

“Selain itu, bencana tersebut sering kali menambah kerentanan masyarakat, dengan dampak turunan yang memengaruhi kemiskinan, kelanjutan pendidikan, dan kesehatan,” ungkap Gibran, Jumat siang.

Gibran juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara yang terletak di Ring Of Fire memiliki tingkat resiko bencana yang tinggi, baik bencana banjir, gempa bumi, erupsi gunung, serta longsor.

“Oleh karena itu, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana menjadi sangat penting untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan,” sambung Gibran.

Mantan Wali Kota Solo ini pun mengapresiasi peran Baznas, para relawan, maupun mitra-mitra Baznas yang telah bersinergi membantu pemerintah dalam penanganan kebencanaan nasional, baik pada tahap tanggap darurat bencana, pemulihan pascabencana, sampai upaya mengurangi risiko bencana seperti Kampung Tanggap Bencana dan program masyarakat bangkit sejahtera.

“Saya berharap ke depan Baznas dapat memperkuat perannya dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat, baik itu terkait pemberian pelatihan kesiapsiagaan kepada masyarakat, pembangunan sekolah darurat sementara bagi anak korban bencana, pemberian beasiswa dan keperluan sekolah bagi anak korban bencana, pembuatan titik ekonomi baru di tempat relokasi, serta penyaluran bantuan produktif untuk kemandirian ekonomi para korban bencana,” kata dia.

Terkahir, Gibran berpesan agar Baznas menjaga transparansi, akuntabilitas, serta efisiensi penyaluran zakat, infak, sedekah, yang digunakan untuk penanggulangan bencana, sehingga dapat semakin meningkatkan kepercayaan publik dan masyarakat.

“Marilah kita terus bahu-membahu, saling tolong menolong, bekerja sama dalam menjalankan misi kemanusiaan untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana di wilayah Indonesia,” pintanya.

Sementara itu, Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, mengungkapkan, apa yang dilakukan Baznas merupakan bagian dari keinginan masyarakat, terutama masyarakat agamis, agar Baznas membentuk relawan-relawan tanggap bencana.

“Apa yang kami lakukan ini merupakan bagian dari harapan masyarakat yang menginginkan Baznas untuk bisa tampil, mengumpulkan, dan membentuk relawan-relawan ini. BTB merupakan suatu koordinasi, relasi antara masyarakat yang agamis, masyarakat yang memang senang bersedekah, berinfak dengan relawan-relawan kami,” beber Noor Achmad.

“Demikian juga pada hari ini akan ada Rakornas BTB dan RSB. RSB rumah tanpa kasir, rumah sehat yang tidak membayar apapun, karena semuanya didedikasikan untuk masyarakat, karena semuanya dari muqayyadh, sehingga tidak perlu membayar,” ucapnya.

Share This Article
Leave a Comment