Ad imageAd image

Pilgub Jateng 2024 Diprediksi Bakal Ada Dua Poros, PDIP dan Gerindra Pimpin Koalisi

Athok Mahfud
15 Views
3 Min Read
Ilustrasi logo PDIP dan Partai Gerindra. (Foto: istimewa)

INDORAYA – Mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, dinamika politik di Jawa Tengah (Jateng) mulai memanas. Meskipun pendaftaran pasangan calon baru dibuka bulan Agustus nanti, namun sejumlah tokoh sudah mulai bermunculan.

Sejumlah partai politik sudah memiliki jagoan yang akan diusung pada kontestasi Pilkada mendatang. Di samping itu, proses komunikasi politik dan penjajakan koalisi antar partai juga terus berjalan.

Membaca dinamika yang terjadi saat ini, pengamat politik asal Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman, memprediksi bahwa Pilgub Jateng 2024 nanti akan ada dua poros atau koalisi yang akan bertarung.

Poros pertama adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai pemenang. Menurutnya PDIP akan menjadi pemimpin koalisi karena partai banteng tersebut punya basis kekuatan yang besar di Jateng.

“Kita belum bisa melihatnya tapi barangkali satu poros PDI Perjuangan ya. PDIP adalah partai pemenang dan punya sejarah besar, sejarah panjang sebagai pemenang di Jateng. Saya kira PDIP akan mendorong kadernya sendiri,” katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (14/5/2024).

Wahid melanjutkan, untuk poros kedua ialah partai politik yang ada di barisan pemerintahan atau Koalisi Indonesia Maju (KIM). Kemungkinan partai pengusung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 lalu akan melanjutkan kerja samanya di level daerah.

“Kalau Pilpres 2024 kemarin ternyata juga masih ada romantisme, sehingga berlanjut di Pilgub ini artinya memunculkan dua pasang. Satu pasang dari PDI Perjuangan yang kedua dari pasangan yang kemarin menjadi bagian dari koalisi pemerintah,” ucap dia.

Jika kerja sama partai KIM akan berlanjut di Pilgub Jateng, maka kemungkinan Gerindra atau Golkar yang akan memimpin koalisi. Apalagi kedua partai ini juga sudah punya sosok yang akan dicalonkan.

“Bisa jadi nanti Gerindra yang leading (cagub) atau figur alternatifnya Pak Ahmad Luthfi (Kapolda Jateng). Atau mungkin Golkar yang di depan (cagub),” ungkap Wahid.

Namun menurutnya, Pilgub Jateng nanti tidak menutup kemungkinan akan ada tiga poros koalisi. Selain PDIP dan KIM, koalisi perubahan yang terdiri dari PKS, PKB, dan Nasdem bisa membentuk poros baru.

“Kalau tiga saya melihat pertama PDIP. Kalau kedua bisa jadi muncul gerbong PKB, PKS, dan Nasdem. Ketiga, gerbong yang kelanjutan atau romantisme dari pasangan Prabowo-Gibran,” beber dia.

Namun kata Wahid, yang ideal memang tiga pasangan calon sehingga masyarakat punya banyak preferensi yang akan dipilih sebagai gbernur dan wakil gubernur Jateng periode 2024-2029.

Namun menurutnya kemungkinan besar hanya akan ada dua poros koalisi. Apalagi jika partai-partai membentuk koalisi gemuk yang ingin mengalahkan dominasi PDIP di Jateng.

“Atau sebaliknya bisa jadi nanti hanya dua pasang, ketika misalnya semuanya punya semangat untuk mengalahkan PDI Perjuangan,” tandas dosen Fakultas Ilmu Politik dan Pemerintahan (FISIP) Undip tersebut.

Share This Article
Leave a Comment