Perusahaan Tambang Hary Tanoesoedibjo Temukan Harta Karun

Redaksi Indoraya
17 Views
3 Min Read
ilustrasi tambang ilegal (dok. istimewa)

INDORAYA – Perusahaan tambang PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) dan PT Arthaco Prima Energy (APE) diketahui telah menemukan cadangan tambang baru yang bernilai. Dua perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo itu telah menemukan cadangan tambang baru yang jumlahnya sebesar 20,58 juta metrik ton (MT) dengan GAR 3.250 kg/kcal pada pengeboran tahap 1 di lahan seluas 380 Ha, dari total area cadangan saat ini 2.059 Ha.

Berikut adalah fakta-fakta penemuan harta karun perusahaan pertambangan milik Hary Tanoesoedibjo:

1. Akan Dilakukan Pengeboran Bertahap

Laporan itu juga menyebutkan sumber daya batubara pada tahap 1 mencapai 138,85 juta MT. Kegiatan penambangan APE ini, akan menggunakan harga batu bara HBA rata-rata dari tahun 2000 sampai 2022.

Pengeboran tahap 2 dan tahap 3 rencananya akan selesai pada kuartal ini. APE telah memiliki IUP Operasi Produksi dengan luas 15.000 Ha di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Lokasi tambang APE hanya 12,5 km dari sungai dan sekitar 108 km ke area transhipment di pelabuhan Tanjung Buyut. APE direncanakan memulai produksi pada Q4 2022.

Kegiatan penambangan APE akan menghasilkan Net Present Value (NPV) sebesar US$ 56,6 juta dengan internal rate of return (IRR) sebesar 56,5%, Break Even Poin (BEP) sebesar 5,2 juta MT dan Payback Period pada 1,87 tahun.

“Dengan tambahan laporan KCMI ini, cadangan batubara terbukti dari 9 IUP yang dimiliki oleh IATA naik menjadi 158,68 juta dari sebelumnya 138,1 juta MT,” tulis siaran pers perusahaan, dikutip Selasa (10/5/2022).

2. Cadangan Batu Bara Minimal 600 Juta MT

Kegiatan pengeboran akan terus dilanjutkan dan cadangan akan terus bertambah jika hasil eksplorasi menunjukkan temuan batu bara. Manajemen memperkirakan cadangan batu bara untuk semua IUP mencapai minimal 600 juta MT.

3. Dari Perusahaan Maskapai Penerbangan Menjadi Pertambangan

Profil Perusahaan MNC Energy Investments dulunya adalah perusahaan maskapai penerbangan yang bernama The International Air Transport Association (IATA). Kemudian pada Februari lalu, perseroan membeli saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) dari PT MNC Investama Tbk sebanyak 99,33%.

Dikutip dari keterbukaan informasi BEI pembelian 99,33% saham Bhakti Coal Resources dari MNC Investama yang pembayaran dilakukan oleh Perseroan kepada PT MNC Investama Tbk milik Hary Tanoe melalui penerbitan Surat Sanggup.(FZ)

Share This Article