INDORAYA – Pemilu 2024 sudah berada di depan mata. Pada tanggal 14 Februari mendatang, masyarakat akan datang ke TPS untuk memilih wakil rakyat, mulai dari capres-cawapres, calon anggota DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, serta DPRD Kabupaten/Kota.
Melihat kontestasi Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) DPR RI, Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah (Jateng) 1 disebut sebagai Dapil neraka karena persaingan yang sengit dan ketat antar masing-masing kontestan.
Di Dapil Jawa Tengah 1 yang meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Kendal, tercatat sebanyak 144 caleg DPR RI dari 18 partai politik yang akan bertarung di Pileg 2024.
Masing-masing caleg saat ini tengah bekerja keras menggaet suara pemilih untuk memperjuangkan delapan kursi di Senayan. Para caleg yang bertarung di Dapil Jateng 1 juga memiliki kekuatan politik, jaringan, bisnis, yang besar.
Menurut peneliti AKSARA Research and Consulting, Darmawan Iskandar, Dapil Jateng 1 memang wajar disebut sebagai Dapil neraka. Karena hampir semua caleg yang bertarung memiliki pengaruh besar.
“Dapil Jateng 1 bisa disebut Dapil neraka, karena semua partai dan elit partai ada di sini dari semua kalangan,” katanya dalam FGD bertema “Pileg Sudah Dekat, Siapa Calon Wakil Rakyat dari Dapil I Jawa Tengah yang Lolos ke Senayan?”. Agenda ini digelar oleh Forum Media Online Kota Semarang (FOMOS) di Star Hotel Semarang, Jumat (2/2/2024).
Dia menyebutkan sejumlah nama caleg yang memiliki basis massa kuat dan berpotensi terpilih. Dari PDIP, selain petahana Mochamad Herviano, ada nama Samuel Wattimena, Rahajeng Tjahjo Kumolo, dan Widya Kandi Susanti.
“PDIP hampir semua caleg dari 8 caleg, semuanya petarung, ada Herviano, Samuel Wattimena, ada Rahajeng anak Tjahjo Kumolo, ada Widya Kandi mantan Bupati Kendal, terus lain-lain juga,” kata Darmawan.
Sementara dari Partai Demokrat Yoyok Sukawi dan Sukawi Sutarip. Dari Partai Gerindra ada Sugiono dan Jamal Mirdad. Dari Partai Golkar ada nama Mujib Rohmat, Firnando H Ganinduto, dan Iqbal Wibisono.
Fadholi, petahana dari Partai Nasdem maju kembali di Dapil Jateng 1. Lalu caleg PKB yang potensial Alamudin Dimyati Rois dan Fauqi Hapidekso. Kemudian dari PKS ada petahana Wisnu Wijaya dan pendatang baru Agung Budi Margono.
Di sisi lain, kekuatan Andi Budiman, caleg PSI juga perlu diperhitungkan. Menurut Darmawan, pertarungan para caleg DPR RI untuk memperebutkan delapan kursi di Dapil Jateng 1 ini akan berlangsung sengit.
“Tapi kalau delapan kursi ini saya yakin ada yang underdog (tak diperhitungkan), hanya 1 partai yaitu PSI, dan itu Andi Budiman. Nanti siapa yang tersingkir kemungkinan Nasdem atau Demokrat,” ungkapnya.
Sementara itu, pengamat politik asal Universitas Diponegoro Semarang, Ghulam Manar menilai bahwa persaingan Pileg di Dapil Jateng 1 ini akan ketat. Pasalnya baik caleg petahanan maupun pendatang baru sama-sama memiliki kekuatan.
“Sebenarnya memang tidak hanya di Dapil ini, tapi di Dapil manapun persaingannya ketat. Misal ada orang populer yang dekat lingkaran elit partai sama-sama bersaing di situ maka persaingannya lebih keras,” katanya di forum yang sama.
Meski begitu dia menilai bahwa petahanan relatif lebih siap dan punya lebih potensial dibanding pendatang baru. Namun tidak menutup kemungkinan pendatang baru akan mampu mengalahkan inkumben.
“Kemungkinan pendatang baru terpilih selalu ada, cuma yang namanya petahanan pasti berusaha merancang strategi, supaya yang sudah dicapai bisa dipertahankan,” ungkap Ghulam Manar.