Perkuat Kerja Sama Sister Province, Jateng Tawarkan Investasi ke Queensland Australia

Athok Mahfud
13 Views
3 Min Read
Konsul Jendral Australia, HE Glen Askew bersama Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Selasa (15/10/2024). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk memperkuat kerja sama sistem province dengan Queensland Australia yang sudah terjalin sejak 1991. Jateng menawarkan sejumlah peluang investasi ke negara bagian Australia tersebut.

Komitmen memperkuat kerja sama ini ditunjukkan dengan kunjungan Konsul Jendral Australia, HE Glen Askew yang disambut hangat oleh Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di kantornya, Selasa (15/10/2024).

Nana menyambut positif kerja sama sister province yang setiap lima tahun sekali diperbarui ini. Selama menjalin kerja sama, telah diimplementasikan berbagai sektor, di antaranya yaitu pendidikan dan pelatihan, perdagangan, kesehatan, budaya serta pariwisata.

Ke depan pihaknya berharap kerja sama sister province antara Jateng dan Queensland ini dapat terus terjalin dengan baik, bahkan dikembangkan, termasuk dalam hal investasi.

“Saat ini, Jawa Tengah ini banyak investor-investor yang masuk, baik itu lokal maupun modal asing. Tapi Australia belum. Mungkin nanti bisa ditingkatkan investasi-investasi dari Australia ke Jateng,” kata dia.

Di Jawa Tengah ada enam kawasan industri besar yang bisa dikembangkan untuk investasi. Meliputi Kawasan Industri Terpadu Batang, kawasan industri Wijaya Kusuma Semarang, Jatengland Demak, Aviarna Semarang, Batang Industrial Park, dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal.

Koordinator Kerja Sama Biro Pemerintahan Otda dan Kerja Sama Setda Jateng, Betty Wulandari menambahkan, kerja sama sister province yang terjalin selama ini banyak memberikan manfaat. Salah satunya peningkatan kapasitas bagi ASN Provinsi Jateng.

Pada akhir tahun ini, sambungnya, rencananya dilakukan penandatanganan perpanjangan nota kesepakatan MoU pembaharuan sister province antara Pemprov Jateng dengan Queensland Australia.

Dia menyebutkan, setidaknya ada 12 urusan yang tertuang dalam MoU tersebut. Meliputi urusan pendidikan, sosial, perdagangan, investasi, pertanian, perkebunan, peternakan, pemberdayaan perempuan dan anak, dan komunikasi dan informatika.

Sementara Konsul Jendral Australia, HE Glen Askew mengatakan, selama ini kerja sama antara Jateng dan Australia sudah mencakup banyak bidang. Ia berharap ke depan hubungan keduanya bisa semakin erat dan bisa saling memberikan manfaat.

Dia menyebut, meskipun Australia belum menanamkan investasinya di Jateng, namun pemerintah Australia memiliki hubungan erat dengan Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) yang ada di Akpol Semarang. Ini menjadi kerja sama langsung antara Kepolisian Federal Australia dengan Polri.

Dikatakan dia, pendirian pusat pelatihan ini merupakan hasil kerja sama Indonesia-Australia untuk meningkatkan kapasitas kemampuan operasional para penegak hukum dalam menangani segala kejahatan, khususnya terorisme lintas negara.

“Meskipun perusahaan swasta tidak ada investasi di Jateng tapi pemerintah Australia ada hubungan erat dengan JCLEC, jadi itu investasi langsung dengan Polri, itu sangat penting bagi pemerintah Australia,” ungkap HE Glen Askew.

Share This Article