INDORAYA – Pembentukan karakter anak-anak bangsa bisa melalui kesenian dan kebudayaan. Melalui keduanya, menjadi salah satu faktor anak-anak mencintai seni dan budaya tradisional.
Untuk itu, pengajaran seni dan budaya di sekolah menjadi salah satu upaya mengenalkan kesenian tradisional agar anak-anak tidak hanya mencintai tapi juga menjadi pelaku dalam menjaga tradisi kesenian.
Karena, hubungan antara sekolah seni, pembentukan karakter anak, dengan upaya melestarikan kesenian tradisional sangat erat dan harus menjadi kesatuan yang utuh.
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko menyampaikan karakter bangsa ini harus terus dijaga dan terlebih lagi mesti diperkuat. Saat ini banyak gempuran dari luar pada generasi penerus, sehingga karakter bangsa bisa tergerus.
“Karakter bangsa, nasionalisme pada anak-anak generasi penerus harus terus diperkuat,” kata Heri Pudyatmoko, Rabu 10 Agustus 2022.
Dalam pelestarian kesenian dan budaya dengan melibatkan generasi muda maka akan diperoleh dua keuntungan sekaligus.
Pertama adalah karakter anak-anak bangsa terjaga dengan nilai-nilai kesenian dan kebudayaan yang digeluti.
Di sisi lain, kesenian tradisional dapat berkembang dan bertahan tidak bergantung pada pelaku seni saja. Dukungan dari pemerintah dan semua elemen masyarakat juga sangat diharapkan.
Semisal kesenian Reog, Tari Dolalak, Wayang Santri Bumijawa Tegal, dan masih banyak seni daerah lainnya.
Nilai-nilai dalam setiap kesenian itu juga harus diajarkan. Jangan sampai anak-anak muda menggeluti kesenian tersebut namun tetap tidak tahu apa nilai-nilai yang terkandung serta diajarkan.
Dikatakannya, kesenian tradisional memang harus dikenalkan dan diajarkan kepada anak-anak. Dan, sekolah bisa sebagai tempat anak-anak menimba ilmu bisa menjadi sarananya.
Sekolah dengan muatan lokal seperti tari dan karawitan memang perlu dukungan dari banyak pihak karena ada kurikulum untuk belajar seni dan juga membina karakter anak agar mau mengenal dan mencintai budaya tradisional. (Advertorial-HS)