Ad imageAd image

Peringatan HSN, Siswa dan Tendik di SDN Tugurejo 02 Semarang Kenakan Pakaian Muslim

Dickri Tifani
16 Views
3 Min Read
Siswa dan Tenaga Kependidikan di SDN Tugurejo 02 Semarang Kenakan Pakaian Muslim Lengkap. (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – SDN Tugurejo 02, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), melaksanakan upacara memperingati Hari Santri Nasional (HSN), pada Selasa (22/10/2024). Selain itu, siswa hingga tenaga kependidikannya juga mengenakan pakaian muslim lengkap, mulai dari kopiah hingga sarung, serta seragam gamis bagi guru dan siswa putri.

Kepala SDN Tugurejo 02 Semarang, Nur Rakhmat juga mengenakan sarung saat menjadi pembina dalam apel upacara peringatan Hari Santri 2024, di halaman SDN Tugurejo 02 Semarang.

Apel ini diawali dengan pembiasaan pagi menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Pancasila, janji siswa dan dilanjut dengan pesan dan amanat dari Nur Rakhmat.

Guru SD Tugurejo 02 Semarang, Lilis Sutarti mengungkapkan betapa pentingnya peringatan Hari Santri Nasional sebagai bentuk perjuangan bangsa Indonesia agar bisa membentuk generasi yang berkarakter dan generasi yang merasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Sehingga santri bisa menjaadi agen peruahan untuk negeri.

“Maka dari itu, untuk peringatan Hari Santri Nasional 2024 di sekolah kami, tenaga kependidikan dan juga siswa memakai seragam muslim bagi putri dan putra, termasuk guru menggunakan sarung dan kopyah sebagai identitas santri,” ujar Lilis kepada wartawan, Selasa pagi.

Setelah apel upacara peringatan itu, dia menyampaikan para siswa dan tenaga kependidikan juga membacakan asmaul husna, doa dan kirim surat Al-fatihah untuk pahlawan bangsa.

“Kemudian dilanjutkan, menyanyikan Mars Hari Santri dan Lagu Ya Lal Wathon. Lalu dilanjutkan salam-salaman bersama bapak-ibu guru,” sambung dia.

Dalam kesempatan ini, Nur Rakhmat mengatakan bahwa peringatan Hari Santri 2024 ini, yakni bertema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”.

Dari tema tersebut, dia mengartikan, santri dan juga generasi penerus negeri sudah sepatutnya menjadi generasi yang berkarakter, pancasilais dan bisa meneruskan perjuangan pahlawan bangsa, termasuk perjuangan kyai dan ulama di Nusantara.

“Terlebih di Kota Semarang merupakan salah satu kota sumber santri di seluruh Nusantara, karena ada tokoh yang bernama Kyai Sholeh Darat yang merupakan guru dari Kyai Haji Hasyim Asyari, dan Kyai Haji Ahmad Dahlan serta Raden Ajeng Kartini,” jelasnya.

Pada peringatan Hari Santri di sekolahannya, Nur Rakhmat berharap semoga siswa atau santri sekolahannya bisa menjadi generasi emas yang bisa menjadi pemimpin berkarakter di masa depan.

“Dan juga bisa mengamalkan nilai -nilai santri sebagai bentuk dakwah dan penyambung kebaikan,” paparnya.

Share This Article
Leave a Comment