Ad imageAd image

Perangi Narkoba Sejak Dini, BNNP Jateng Fokus Pemberdayaan Masyarakat

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 851 Views
3 Min Read
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah Heru Pranoto. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah (Jateng) fokus melakukan pemberdayaan mayarakat untuk memerangi narkoba (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang) sejak dini. Seluruh elemen masyarakat dilibatkan untuk melakukan edukasi agar generasi muda tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.

Kepala BNNP Jateng Heru Pranoto mengatakan, pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu strategi dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Pihaknya menggandeng sejumlah elemen, mulai dari pemerintah daerah, penggerak PKK di setiap desa/kelurahan, Puskesmas dan Posyandu, serta instansi lainnya.

Bersama pihak-pihak tersebut, BNNP Jateng melakukan Rapat Kerja Program Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba Tahun 2023 yang bertempat di The Azana Hotel Airport Semarang pada Kamis (16/3/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam rangka memerangi penyalahgunaan narkoba.

BACA JUGA:   Dinperindag Banyumas Targetkan Nilai Ekspor 2023 Capai Rp2 Triliun

“Ini kita mengajak masyarakat untuk melakukan program-program pemberdayaan masyarakat sendiri agar masyarakat jangan menggunakan atau menyalahgunakan narkoba,” ujar Kepala BNNP Jateng Heru Pranoto kepada Indoraya, Kamis (16/3/2023).

Dalam rapat kerja tersebut, BNNP Jateng memfokuskan pembahasan pada program pemberdayaan masyarakat. Fokusnya diarahkan kepada edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan dan penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda.

“Sifatnya lebih mengedepankan kepada sosialisasi pemberdayaan masyarakat, deketksi dini dan sebagainya. Bentuknya ada beberapa komunitas masyarakat termasuk penggerak PKK, ada kelompok pengajian ibu-ibu, ada Posyandu, dan sebagainya,” ungkapnya.

“Dari situlah kita sampaikan bahaya narkoba bagaimana cara menghadapi ketika orang terpapar narkoba, apa langkah-langkah yang dilakukan sehingga mereka bisa tertolong lebih awal sehingga bisa dilaksanakan rehabilitasi,” imbuh Heru.

BACA JUGA:   Hari Ini 315 Wisatawan Terjebak di Karimunjawa Jepara Akibat Cuaca Ekstrem 'Diselamatkan'

Menurutnya, narkoba menjadi tantangan yang dihadapi para generasi muda, terkhusus pelajar dan pekerja yang sering menjadi sasaran peredaran gelap barang haram tersebut. Sehingga perlu dibekali pemahaman agar nantinya dapat hidup dengan sehat sehingga bisa menjadi generasi emas 2045.

“Sehingga kita bisa mengamankan generasi-generasi kita, yang kita siapkan untuk tahun 2045, generasi yang mencapai generasi emas menjadi Indonesia emas tahun 2045. Karena berdasarkan peneilitian, pekerja remaja dan pelajar yang paling rentan,” ungkap Heru.

Ia melanjutkan, intervensi penyalahgunaan narkoba di Jateng dilakukan hingga tingkat bawah oleh pihak desa/kelurahan. Dengan membentuk Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) diharapkan dapat melakukan deteksi dini terhadap penyalahgunaan barang haram tersebut.

BACA JUGA:   Pemprov dan DPRD Sepakati Belanja Daerah Rp 28,5 Triliun, 230 Ribu Guru Agama Dapat Insentif

“IBM tujuannya adalah sebagai sarana masyarakat lebih cepat mendeteksi penyalahgunaan. Kalau ada indikasi sehingga bisa tertolong langsung dibawa ke IBM yang ada di kelurahan atau di daerah setempat,” ucapnya.

Tidak hanya melakukan pencegahan, BNNP Jateng juga turut serta dalam melakukan pembinaan bagi para pecandu narkoba. Hal tersebut diupayakan melalui konseling dan rehabilitasi agar para pecandu bisa sembuh dari ketergantungan penggunaan narkoba.

“Jadi mereka bisa langsung dikonseling, ada dokternya, Puskesmas dilibatkan. Kalau nanti tingkat kecanduannya sudah meningkat, maka kita bawa ke BNN kita  laksanakan rehabilitasi,” pungkas Heru.

Share this Article
Leave a comment