Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Penyandang Disabilitas Perempuan di Jawa Tengah Masih Kerap Medapat Diskriminasi
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Jateng

Penyandang Disabilitas Perempuan di Jawa Tengah Masih Kerap Medapat Diskriminasi

By Panji Bumiputera
Senin, 04 Jul 2022
28 Views
Share
3 Min Read
Suasana Silaturahmi Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jawa Tengah bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di Rumah Dinas Rinjani, Minggu (03/07/2022). (dok. istimewa)
SHARE

INDORAYA- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak perempuan penyandang disabilitas semakin memantapkan diri di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, dalam Silaturahmi Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jawa Tengah bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di Rumah Dinas Rinjani, Minggu (03/07/2022).

Nawal menyebutkan hingga saat ini, masih terjadi diskriminasi terhadap perempuan penyandang disabilitas. Dia menilai, ada bentuk diskriminasi yang terjadi secara sengaja, maupun tidak. Oleh karenanya, kondisi tersebut harus dihilangkan dengan kerjasama berbagai pihak.

“Perempuan disabilitas memerlukan pendidikan, pekerjaan, kehidupan sosial yang layak. Ini perlu kerjasama semua pihak,” kata Nawal.

Nawal menambahkan, pemerintah telah menempuh upaya menghalau diskriminasi kepada perempuan penyandang disabilitas. Salah satu langkahnya, adalah dengan menerbitkan berbagai aturan, salah satunya, Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.

Baginya, aturan-aturan tersebut mesti diimplementasikan secara nyata, bukan hanya oleh pemerintah, melainkan juga masyarakat. Berbagai upaya edukasi, advokasi, dan literasi harus dikembangkan agar, perempuan penyandang disabilitas dapat memperoleh hak yang sama dan setara di lingkungan masyarakat.

“HWDI semoga bisa hadir di 35 kota/kabupaten di Jateng. BKOW bersama jajaran pemprov Jateng ikut mendukung dan hadir bersama perempuan disabilitas di Jateng,”tegasnya.

Usai kegiatan, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan kegiatan ini bukan hanya mengajak perempuan penyandang disabilitas saja. Menurutnya, seluruh penyandang disabilitas juga mendapatkan ruang dalam silaturahmi tersebut.

Wagub berpendapat, di Jawa Tengah sinergi antar stakeholder terus dieratkan guna menghalau diskriminasi terhadap penyandang disabilitas. Pemerintah, lanjutnya, hadir secara utuh untuk melindungi hak-hak penyandang disabilitas.

“Artinya benar-benar dari pemerintah pusat, provinsi dan kawan kawan ini sinergi tentang pemberdayaan disabilitas didorong lebih lagi,” tutur dia.

Lebih jauh, Taj Yasin menilai saat ini, peran pemerintah bersama masyarakat bukan lagi membangun ketangguhan perempuan disabilitas saja, namun sudah harus pada tataran meneguhkan ketangguhan tersebut. Hal itu disampaikan lantaran menurutnya, perempuan disabilitas di Jawa Tengah sudah memiliki kemampuan yang cukup.

“Mari kita bangun kesadaran kita memberikan fasilitas kepada mereka. Bukan hanya secara bangunan tapi juga fasilitas lain sehingga kita ajak untuk lebih maju lagi,” tutup dia.

TAGGED:diskriminasi disabilitasgus yasinIndorayajawa tengah
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • RSI Sultan Agung Pulihkan Layanan Setelah Dua Pekan Terisolasi Banjir Kaligawe Sabtu, 08 Nov 2025
  • Upah Terendah se-Indonesia, Buruh Semarang Gelar Topo Pepe Dua Hari Nonstop Sabtu, 08 Nov 2025
  • Banjir Kaligawe–Genuk Dua Pekan Tergenang, BPBD Jateng: Masih Skala Sedang Sabtu, 08 Nov 2025
  • BPBD Jateng Siaga Pancaroba, Puncak Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Januari–Februari Sabtu, 08 Nov 2025
  • Gerindra Semarang Keberatan Budi Arie Bergabung Jika Hanya Jadikan Partai Tameng Politik Jumat, 07 Nov 2025
  • Wapres Gibran dan Gubernur Luthfi Tinjau CKG dan Speling, Temukan Masalah Ini Jumat, 07 Nov 2025
  • Sasar 6,3 Juta Warga Jateng, Wapres Gibran dan Gubernur Luthfi Tinjau MBG di Sekolah Jumat, 07 Nov 2025

Berita Lainnya

BeritaJatengPeristiwaSemarang

Banjir Kaligawe–Genuk Dua Pekan Tergenang, BPBD Jateng: Masih Skala Sedang

Sabtu, 08 Nov 2025
BeritaJateng

BPBD Jateng Siaga Pancaroba, Puncak Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Januari–Februari

Sabtu, 08 Nov 2025
Jateng

Wapres Gibran dan Gubernur Luthfi Tinjau CKG dan Speling, Temukan Masalah Ini

Jumat, 07 Nov 2025
Jateng

Sasar 6,3 Juta Warga Jateng, Wapres Gibran dan Gubernur Luthfi Tinjau MBG di Sekolah

Jumat, 07 Nov 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?