Pentingnya Peran Orang Tua dan Sekolah untuk Cegah DBD di Kota Semarang

Athok Mahfud
16 Views
2 Min Read
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh. Abdul Hakam.

INDORAYA – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Semarang yang terus meningkat setiap harinya mendapatkan perhatian khusus dari Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, jumlah penderita DBD di Kota Semarang hingga Rabu (18/05/22), mencapai 405 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengungkapkan bahwa dibutuhkan upaya bersama untuk mencegah dan menangani penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini.

Ia menegaskan orang tua dan sekolah memiliki peran penting dan strategis.  Terlebih, kebanyakan penderita berasal dari kalangan anak-anak.

Ia menyebutkan beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua. Yaitu dengan menjaga anaknya agar tidak digigit nyamuk saat beraktivitas di sekolah.

“Dengan memberikan bekal lotion anti nyamuk saat berangkat sekolah serta memastikan anak mengenakan seragam berlengan panjang dan rok atau celana panjang,” katanya.

Selain itu orang tua juga harus memastikan bahwa lingkungan sekitar tempat tinggal bebas jentik dan nyamuk. “Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat jika muncul demam diikuti gejala DB lainnya,” tegasnya.

Selanjutnya untuk lingkungan sekolah, kasus DBD dapat dicegah dengan membentuk grup. Grup pemimpin berjumlah 42 siswa, non pemimpin terdiri dari 306 siswa, serta 17 siswa sebagai tim pendukung.

“Kelompok ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan membangun program berkelanjutan. Dengan menempatkan kelompok di masing-masing tugas, tugasnya toilet, di dalam ruangan, luar ruangan, di taman, dan lain-lain” lanjut Hakam.

Selain itu, pembentukan kelompok tersebut juga sekaligus sebagai bahan edukasi dan pembelajaran kepada anak-anak sekolah supaya lebih waspada dan antisipatif terhadap DBD.

“Apabila DBD tidak diperhatikan, maka resiko menjadi tidak tertolong sangat tinggi sekali,” ungkapnya. (Anung)

Share This Article