Jusuf Hamka menyebut, mau tak mau juga pihaknya akan meminta ke PLN untuk bekerja sama menyediakan SPKLU di jalan tol yang dikelolanya. Hal ini dilakukan untuk mendukung penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional jalan tol yang dikelola Jusuf Hamka.
“Mau nggak mau kita minta ke PLN, kerja sama SPKLU-nya harus kasih ke kita. Paling nggak di kantor-kantor kita. Kan dengan ini daya yang ada di PLN lebih ter-absorb sama kita. Sekarang kan PLN lebih kan, dia harus berani kerja sama support ke kita. Kalau nggak, paling kita setrum di kantor. Kalau nggak (jika beluma ada kerja sama dengan PLN), kita pakai listrik sementara, kita beli quick charger,” ujar Jusuf Hamka.
Menurutnya, pihaknya juga memiliki target untuk menyediakan SPKLU di jalan tolnya. Paling tidak, masing-masing jalan tol yang dimiliki Jusuf Hamka memiliki lima unit SPKLU.
Sementara itu, Jusuf Hamka telah memborong lebih dari 40 unit Wuling Air ev setelah dia menjual mobil mewah Rolls-Royce Dawn miliknya seharga Rp 11,5 miliar. Dia tidak ragu menjual mobil mewah Rolls-Royce demi memborong mobil listrik Wuling. Sebab, Jusuf Hamka mengaku ingin hijrah dari kendaraan bensin ke kendaraan listrik.
“Saya pikir kita harus mulai berani dan saya yakin suatu saat harga baterainya akan murah. Karena itu kan harga baterainya sekitar 55-60% dari unitnya. Cuman harus mulai berani kalau mau green energy. Karena ini kan menyangkut kesinambungan generasi penerus kita, kalau kita nggak jaga lingkungan kita sendiri repot ini kita. Kita harus mensupport lah,” sebutnya.