INDORAYA – Pengusaha di Jawa Tengah (Jateng) berharap agar pemerintahan yang baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka membuat kebijakan yang ramah investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kita harapkan Pak Prabowo ini akan mengeluarkan peraturan yang ramah investasi untuk mendukung peningkatan investasi,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Frans Kongi, Senin (20/10/2024).
Sebagai pengusaha dan warga negara yang baik, Apindo Jateng menyambut baik presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 yang baru saja dilantik kemarin. Terlebih, Prabowo memiliki target pertumbuhan ekonomi delapan persen setiap tahunnya.
Jumlah ini merupakan dua kali lipat dari pertumbuhan saat ini yang hanya mencapai empat sampai lima persen. Dengan demikian, ketika target itu terwujud maka akan berdampak positif ke pengusaha juga.
“Kita optimis Pak Prabowo akan meneruskan Pembangunan yang sudah ada sekarang ini. Kita lihat juga Pak Prabowo target pertumbuhan ekonomi setiap tahun delapan persen,” kata Frans.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi hingga lima persen saat ini didukung oleh sektor konsumsi barang. Sebab itu ketika Prabowo mencanangkan target delapan persen, harus didukung dengan pertumbuhan investasi yang signifikan.
Frans bilang, kebijakan yang ramah investasi itu bisa berupa insentif untuk investor. Sehingga ke depan investor dari dalam negeri terus bisa mengembangkan usahanya dengan baik. Sedangkan investor dari luar negeri semakin banyak yang mau berinvestasi.
“Saya optimis (kepemimpinan Prabowo-Gibran) karena apa? Keliatan Pak Prabwo banyak dikenal orang luar negeri. Figur Pak Prabowo ini memberi sinyal positif pada investor luar negeri untuk amsuk ke Jawa Tengah khususnya, ini harapan kita,” bebernya.
Pihaknya juga berharap era kepimpinan Prabowo-Gibran ini lebih memperhatikan para pengusaha. Salah satunya dengan tidak menaikkan pajak dan bahkan bisa diturunkan. Sebab kata dia, tekanan pajak saat ini bagi para pengusaha sangat berat.
“Jadi harapan kita bahwa Pak Prabowo jangan naikkan pajak lagi. Karena sekarang pajak sudah berat. Pajak penghasilan (PPH), PPN (pajak pertambahan nilai) dan lain sebagainya itu kalau bisa diturunkan, terutama PPN 12 persen itu bisa diturunkan,” katanya.
Selain itu pihaknya juga menginginkan pemerintah yang baru bisa memberantas korupsi. Dengan demikian bidang pertambangan yang kerap jadi sasaran korupsi ini oleh pejabat ini, hasilnya bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kemudian kita juga harapkan pemerintah yang baru ini bisa menurunkan bunga bank. Karena pengusaha ini harus ada uang untuk perputaran. Bunga bank yang mencapai 12 persen ini sangat tinggi, harusnya enam persen,” tandas Frans.