INDORAYA – Pengunjung di Perpustakaan Daerah Kota Semarang menurun sejak pandemi covid-19 mewabah tiga tahun lalu. Kini setiap harinya hanya ada sekitar 40 hingga 50 pengunjung yang datang. Berbeda kondisi dengan sebelum pandemi yang mencapai ratusan pengunjung per hari.
“Memang era sekarang ini kalau pengunjung perpustakaan yang langsung itu sangat berkurang dibandingkan sebelum pandemi. Rata-rata sekarang 40 sampai 50 pengunjung,” kata Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih Setyawulan, kemarin.
Dia mengakui pengunjung yang datang langsung ke perpustakaan menurun. Namun minat pengunjung saat ini sudah beralih ke buku bentuk digital atau e-book. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah pengakses atau pembaca Si Booky, aplikasi buku digital yang dikelola Dinas Arsip dan Perpustakaan.
Menurut Endang, akses pembaca buku digital pada situs maupun aplikasi Si Booky justru terus meningkat. Di awal peluncurannya hanya 200 kali diakses. Namun seiring berjalannya waktu terus berkembang. Jumlah pengunjung Si Booky mencapai 4 juta dalam satu bulannya.
“Tetapi yang E-book Si Booky justru meningkat. Tahun 2021 itu hanya 200-400, kalau sekarang dalam satu bulan itu bisa mencapai 4 Juta yang mengakses ini,” ungkap Endah.
Bagi Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang, kondisi ini menjadi satu tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Endang bersama jajarannya terus berupaya memberikan koleksi buku terbaru, baik berupa buku fisik maupun buku digitalnya.
“Perpustakaan ini seperti pedagang juga, mesti tahu minat dari para pembaca saat ini. Sehingga harus bisa memberikan bahan-bahan bacaan yang sesuai dan relevan untuk saat ini. Ini juga upaya kita meningkatkan minat baca masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan inovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya generasi muda di Semarang. Salah satunya yaitu mendatangi generasi muda dengan menggunakan mobil perpustakaan keliling di sekolah dan tempat umum.
“Kemudian kita juga mulai merintis dengan Djarum akan memberikan pojok baca di taman-taman yang ada internetnya. Disana bisa diberikan pojok baca Si Booky cukup scan barcode masyarakat bisa akses buku di perpustakaan Semarang,” pungkas Endang.