INDORAYA – Badan Pengelolaan Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang memberikan konfirmasi terkait keadaan sumur tua yang terletak di samping Taman Srigunting Kota Lama.
Sumur bersejarah tersebut sempat menjadi perbincangan publik lantaran ditutup dengan beton imbas pembangunan Kotta Hotel pada awal tahun 2022 lalu.
Menanggapi pro-kontra di tengah masyarakat terkait penutupan sumur itu, Ketua BPK2L Hevearita G Rahayu mengungkapkan bahwa pihaknya akan berupaya mengembalikan fungsinya sebagai sumber penghasil air yang dapat dimanfaatkan warga setempat.
“Ini nanti bisa diperbaiki mengembalikan fungsinya atau mengembalikan bentuknya semula,” katanya saat ditemui usai peresmian Kotta Hotel Semarang pada Senin (18/07/22) malam.
Terkait rencana tersebut, BPK2L akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang.
“Kami akan minta bantuan Dinas Perkim. Kalau ini kan ditutupnya dengan beton ya, mungkin nanti ditutupnya dengan model kayu,” lanjutnya.
Ia menambahkan, air di dalam sumur tersebut sebenarnya bebas diakses dan digunakan oleh siapa saja.
Pihaknya tetap mengharapkan sumur tua peninggalan bersejarah ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti sediakala.
Sementara itu, soal penutupan tersebut, Mbak Ita memberikan alasan bahwa hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan air dari sampah dan kotoran yang masuk.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa meskipun memiliki nilai sejarah, sumur tua tersebut bukan termasuk ke dalam cagar budaya.
“Kami sudah mendapatkaan surat balai cagar budaya, bahwa sumur bukan cagar budaya sebenarnya. Tapi memang dulu dipakai orang-orang untuk mengambil air,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan redaksi di lokasi, muka sumur tua Kota Lama ini tertutup beton. Sedangkan di atasnya dipasang lempeng besi berwarna kuning yang bisa dibuka dan ditutup.