Ad imageAd image

Pengamat Politik Soal Aksi Gibran Sambut Prabowo: Berdasar Restu Bahkan Perintah Jokowi

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 686 Views
4 Min Read
Pertemuan Prabowo Subianto dan Gibran, di Solo. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengumpulkan sukarelawan untuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di angkringan Omah Semar, Solo, pada Jumat (19/5).

Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menyebut langkah Gibran Rakabuming dalam menyambut Prabowo itu, merupakan cerminan arah politik ayahnya, Presiden Jokowi di Pilpres 2024.

Bahkan, Gibran juga menyatakan dirinya mendukung Prabowo capres 2024. Setelah pertemuan itu Gibran dipanggil DPP PDIP. Pasalnya, partai yang menaunginya itu mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

“Apa yang ia (Gibran) lakukan jelas berdasar restu bahkan perintah Jokowi, tidak mungkin sekelas Gibran berani mengambil langkah politis melawan PDIP,” kata Dedi, Minggu (21/5/23).

Menurut Dedi, langkah itu artinya Jokowi tidak ingin berada di bawah kekuasaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Katanya, dukungan Jokowi kepada Ganjar berpotensi setengah hati. Hal itu, kata Dedi, karena Jokowi juga tidak bisa melepas Ganjar yang berpotensi memenangkan pemilu.

Sedangkan terkait dipanggilnya Gibran oleh PDIP, Dedi menduga langkah Gibran membuat partainya geram lantaran tidak menunjukkan wibawa pada partai burung Garuda itu.

Padahal, kata Dedi, Gibran masih kader baru yang tidak memiliki pengaruh besar dalam partai.

Di sisi lain, Pengamat Politik dari Charta Politika Ardha Ranadireksa menilai pertemuan antara Gibran dan Prabowo berkaitan dengan wacana ‘penerus Jokowi’.

Wacana itu, kata dia, tengah diperebutkan antara Ganjar yang merupakan bagian dari PDIP dan Prabowo sebagai bagian dari pemerintahan.

Ardha menganggap, adanya dukungan dari relawan Jokowi-Gibran terhadap Prabowo, menunjukkan bahwa saat ini Prabowo bukan lagi rival Jokowi. Namun, Ardha juga belum bisa memastikan bahwa pertemuan Gibran dan Prabowo sebagai manuver politik.

“Tapi saya lebih melihat hal ini sebagai bentuk penegasan kuatnya pengaruh Jokowi menjelang penentuan akhir pencalonan Presiden mendatang,” imbuh dia.

Pihak PDIP Angkat Suara

Sementara itu, Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP Deddy Yevri Sitorus angkat suara terkait pemanggilan Gibran oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, usai bertemu Prabowo.

Deddy menyampaikan, dipanggilnya Gibran saat itu, dalam rangka persiapan Rakernas. Katanya, Gibran diminta menjadi pembicara terkait masalah stunting dan pengentasan kemiskinan, pada 5 Juni 2023.

“Jadi tidak ada pemanggilan Gibran, dia yang bermohon datang menghadap. Tidak ada pembicaraan yang lain, apalagi pemanggilan dikaitkan dengan hal-hal lain (mengumpulkan sukarelawan Prabowo),” ujarnya.

Deddy juga menyatakan, Gibran dipanggil karena langkahnya dianggap keliru dalam menyambut Prabowo itu hanya asumsi orang luar saja.

Diketahui, Gibran dipanggil DPP PDIP sehari setelah dirinya mengumpulkan sukarelawan Prabowo. Gibran mengaku mendapat telepon dari Hasto dan diminta menghadap ke DPP, pada Senin (22/5/23).

Respon Gibran: Tuan Rumah Harus Dampingi Tamu

Gibran ikut merespon, bahwa sambutannya terhadap Prabowo adalah hal yang wajar, yang dilakukan dirinya sebagai Wali Kota Solo dalam menyambut tamu penting.

“Bahkan Pak Anies pun saya dampingi. Tuan rumah harus mendampingi tamu,” ujar Gibran.

Sedangkan pertemuan antara Prabowo dan para relawan, kata dia, dirinya tidak ikut kegiatan itu dan berada di luar forum.

“Kemarin itu saya hanya makan malam saja. Urusan pencapresan kan kemarin saya minggir. Aku kan tidak ikut ketika beliau (Prabowo) orasi dan lain-lain kan saya minggir. Saya kan nggak ikut-ikut,” jelas Gibran.

Share this Article
Leave a comment