INDORAYA – Pengamat politik dan pemerintahan sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Teguh Yuwono mengingatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih memiliki pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.
Meskipun Ganjar telah ditetapkan sebagai Bacapres dari PDI Perjuangan yang juga butuh persiapan menghadapi Pilpres 2024, Teguh mengingatkan Ganjar untuk tidak melupakan tugasnya sebagai kepala daerah.
Terlebih jabatan Ganjar sebagai Gubernur Jateng akan berakhir empat bulan lagi. Menurutnya, Jateng masih memiliki dua PR, yakni kemiskinan dan infrastruktur. Hal inilah yang perlu dibenahi Ganjar di sisa jabatannya.
Teguh menyoroti masalah kesenjangan ekonomi di Jateng. Ada daerah yang maju dan di sisi lain ada pula daerah yang tertinggal. Ini tandanya kesejahteraan di Jateng kurang merata.
“Ada kabupaten yang bisa maju, tapi kadang masih ada kota-kota yang ketinggalan. Persoalan disparitas, kesenjangan antar kabupaten, persoalan kemiskinan itu juga masih menjadi PR,” katanya kepada Indoraya.news melalui panggilan WhatsApp, Jumat (19/5/2023).
Pembangunan infrastruktur di Jateng dinilainya masih bermasalah, terutama jalan di beberapa daerah. Misalnya di Kabupaten Pati, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Brebes. Ganjar perlu meningkatkan pembangunan di daerah ini.
“Kemudian yang kedua juga infrastruktur kita masih ada yang bermasalah ya. Beberapa yang kita lihat di medsos, itu ada di Pati, ada beberapa di Cilacap, beberapa ada di Brebes dan sebagainya, itu saya kira perlu difokuskan kembali,” ujar Teguh.
Lebih lanjut, ia meminta Ganjar untuk fokus kepada dua sektor tersebut. Karena jabatan akan berakhir empat bulan lagi, diperlukan akselerasi untuk bisa membenahi infrastruktur dan kemiskinan.
“Saya kira Pak Gubernur selain fokus terhadap rancangan untuk maju sebagai Capres, ya saya kira sampai saat ini (perbaikan infrastruktur dan kemiskinan) masih harus didorong, masih harus difokuskan,” ungkap Teguh.
“Karena infrastruktur itu sebagai jalur ekonomi. Jadi sektor ini perlu ditingkatkan lagi, dulu kan gubernur mengusung isu infrastruktur dan kemiskinan. Ternyata saat ini juga masih ada persoalan,” pungkasnya.