INDORAYA – Sebuah kecelakaan tragis terjadi di turunan Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang, sekitar pukul 08.30 WIB, ketika truk yang diduga mengalami rem blong menabrak minibus yang membawa puluhan siswa taman kanak-kanak (TK).
Setelah kejadian, sopir truk berusaha melarikan diri, namun aksinya berhasil dihentikan oleh warga yang mengejarnya hingga Jembatan Tol Ngaliyan.
Tak lama, sopir dan truknya yang mengalami kerusakan di bagian depan akhirnya diamankan di lokasi yang terpisah.
Suyitno (39), sopir truk, mengungkapkan bahwa ia kehilangan kendali karena rem blong, yang menyebabkan truk yang dikemudikannya menabrak bagian belakang mobil L300 tersebut.
“Saat sampai di turunan depan pom bensin Silayur, rem tiba-tiba hilang. Saya coba gunakan hand rem, tapi truk tetap melaju dan akhirnya menabrak mobil di depan saya, membuat mobil itu terguling dan berpindah jalur,” jelasnya.
Sebagai sopir truk ekspedisi, Suyitno sedang membawa berbagai paket, salah satunya yang ada di dalam truk saat kecelakaan terjadi.
“Tujuan saya ke Surabaya, isinya paket,” tambahnya.
Di lokasi kejadian, telah ada aturan yang mengatur jam operasional untuk truk sumbu tiga. Berdasarkan rambu yang terpasang di sepanjang jalan turunan Silayur, truk dengan muatan lebih dari 8 ton dilarang melintas kecuali pada pukul 23:00 – 04:00 WIB.
Saat ditanya apakah ia mengetahui aturan tersebut, Suyitno mengaku tahu, namun karena perintah dari kantornya, ia terpaksa melanggar jam operasional yang sudah ditetapkan.
“Itu kebijakan kantor. Saya cuma mengikuti perintah kantor,” ujarnya.
Kepala Seksi Penertiban Dishub Kota Semarang, Budi Fitriansyah, menyampaikan bahwa beberapa korban saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
“Korban luka ada tiga anak-anak, sementara satu pengendara motor hanya mengalami luka kecil,” jelasnya.
Budi juga menyatakan bahwa truk tersebut melanggar jam operasional truk sumbu tiga di jalan turunan Silayur. “Truk ini over dimensi, sangat melanggar aturan, dan kita tidak hanya melakukan operasi yustisi dengan Polantas,” ujarnya.
Selain itu, Budi menambahkan bahwa sopir sempat mencoba melarikan diri, namun akhirnya berhasil ditangkap dan diamankan di lokasi yang cukup jauh dari tempat kejadian.
“Barang bukti ada di depan kecamatan. Sopir sempat melarikan diri dan warga sekitar melaporkan bahwa ia ugal-ugalan,” kata Budi.