Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini, Pimwan DPRD Jateng Dorong Penguatan Karakter Bangsa

Panji Bumiputera
1.5k Views
3 Min Read
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Heri Pudyatmoko

INDORAYA — Wakil Pimpinan (Pimwan) DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko mengungkapkan pentingnya pendidikan anti korupsi yang dimulai sejak dini sebagai upaya untuk membangun karakter bangsa yang kuat. Menurut Heri, pemberantasan korupsi bukan hanya soal penindakan, tetapi juga harus dimulai dengan perubahan pola pikir yang diajarkan kepada generasi muda.

“Korupsi sudah menjadi persoalan besar yang harus segera diatasi di segala sektor. Namun, pemberantasan korupsi tidak hanya cukup dengan tindakan hukum saja,” ungkapnya.

“Yang lebih penting adalah membangun karakter bangsa sejak dini, mengajarkan anak-anak kita untuk memiliki integritas dan tidak tergoda oleh praktik korupsi,” imbuhnya.

Heri menyebutkan bahwa pendidikan karakter yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab harus mulai ditanamkan sejak di bangku sekolah, bahkan sejak di lingkungan keluarga.

Dengan demikian, kata Heri, generasi muda diharapkan akan tumbuh menjadi individu yang memiliki prinsip moral yang kokoh dan mampu menanggulangi godaan untuk terlibat dalam praktik-praktik korupsi.

“Pendidikan anti korupsi sejak dini sangat penting untuk membentuk karakter bangsa yang jujur dan bertanggung jawab. Hal ini bisa dimulai dari pendidikan formal di sekolah-sekolah, tetapi juga tidak kalah pentingnya pendidikan dalam keluarga dan masyarakat,” lanjut Heri.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng, Heri Pudyatmoko mengadakan FGD Kepumadaan bersama pemuda di Wonosobo, Jawa Tengah.

Lebih jauh, Heri menjelaskan bahwa penguatan karakter bangsa melalui pendidikan anti korupsi harus mencakup berbagai aspek. Mulai dari pengajaran tentang nilai-nilai moral dan etika, hingga pemahaman tentang dampak buruk korupsi bagi masyarakat dan negara.

Dengan cara ini, Heri berharap bahwa generasi muda akan lebih memahami mengapa integritas dan kejujuran sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Korupsi tidak hanya merugikan negara, tetapi juga menghambat kemajuan sosial dan ekonomi. Jika kita ingin Indonesia maju dan sejahtera, kita harus mulai dari pendidikan yang memperkuat karakter bangsa, agar generasi muda kita tidak terjerumus dalam praktik-praktik yang merusak moral bangsa,” ungkap Heri.

Ia juga menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat, dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan anti korupsi.

“Pendidikan anti korupsi bukan hanya tugas sekolah atau pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama,” terangnya.

Dengan semakin kuatnya pendidikan anti korupsi yang berbasis pada penguatan karakter bangsa, Heri optimis Indonesia dapat mencetak generasi muda yang berintegritas, yang akan menjadi pemimpin masa depan yang dapat mengurangi bahkan memberantas praktik korupsi di berbagai sektor kehidupan.

Share This Article