INDORAYA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membantu Pemkot Semarang dalam mengatasi persoalan banjir di Kota Lumpia. Untuk mengatasi banjir yang selama ini menjadi masalah klasik, Kementerian PUPR membantunya melalui dua upaya.
Upaya pertama yaitu penambahan satu rumah pompa di Kota Semarang. Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengatakan, satu rumah rumah pompa akan ditambah lagi di kawasan Kota Lama Semarang. Rencananya tahun ini Kementerian PUPR akan mengadakannya.
“Kalau Kota Lama dari hasil evaluasi memang kurang pompa. Seharusnya empat pompa tapi masih tiga,” katanya dalam Stake Holder Meeting “The Project for Flood Control Master Plan toward Disaster Risk Reduction Investmen di Gumaya Towe Hotel Semarang, Selasa (7/3/2023).
Ia mengatakan, hal ini pun sudah dibicarakan dengan Menteri PUPR Basuki saat melakukan kunjungan dalam peristiwa banjir di Johar, Kota Semarang pada awal Januari lalu. Penambahan rumah pompa ini diharapkan bisa membantu mengatasi banjir.
- Advertisement -
“Kapasitasnya memang masih kurang, sehingga diharapkan dengan adanya tambahan-tambahan rumah pompa itu Kota Semarang sudah meminimalkan banjir,” ungkap Hevearita.
Ia melanjutkan, selain rumah pompa, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana juga akan melakukan normalisasi Sungai Plumbon. Hal ini dinilai menjadi solusi untuk mengatasi banjir di sejumlah kelurahan di Kecamatan Ngaliyan dan Tugu.
“Jadi ada beberapa yang memang dibantu oleh Kementerian PUPR, yakni selain dari penambahan pompa di Kota Lama, kemudian normalisasi Kali Plumbon,” ucap Hevearita.
Kendati demikian, ia menyebut bahwa ada satu pekerjaan rumah di Kota Semarang. Yaitu di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Babon yang menyebabkan sejumlah daerah banjir, seperti Perumahan Dinar Indah. Terkait hal ini, ia berharap wilayah hulu juga dilakukan penataan.
Daerah hulu DAS Kali Babon yang dimaksud Hevearita yaitu Kabupaten Semarang. Menurutnya Bendungan Jratun yang saat ini digarap Kementerian PUPR masih belum cukup untuk mengatasi banjir. Ia berharap, ada satu proyek infrastruktur bendungan lagi yang akan dibangun.
“Yang hulu itu yang harus ditata, memang ada satu waduk atau embung itu kan di Jratun tapi masih kurang. Diharapkan saya tadi mohon ada lagi bendung yang di deketnya Sungai Muweh, karena Muweh ini yang turun ke Kali Pengkol Dinar Indah,” katanya.
“Kalau memang di 2023 nggak bisa jadi di 2024. Tapi sambil menunggu pembangunan atau pengelolaan di DAS-nya di atas, kita harapkan kita bisa mulai mengolah,” imbuh Hevearita.