INDORAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) tidak mau sebanyak 10 ribu buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex yang terkana pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal menjadi pengangguran baru.
Oleh sebab itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengupayakan agar puluhan ribu buruh Sritex Grup yang terdampak PHK itu tidak menganggur. Pihaknya mengaku sudah menyiapkan Badan Latihan Kerja (BLK) untuk menyiapkan mereka ke perusahaan lain.
Bahkan pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait supaya PHK massal terhadap karyawan perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini tidak berdampak lebih jauh.
“Kita akan lakukan vokasi. Jadi artinya kita akan siapkan Badan Latihan Kerja (BLK). Saya sudah koordinasi dengan tingkat kementerian untuk kita lakukan penanganan,” kata Luthfi, dalam keterangan persnya, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, karyawan yang terkena PHK juga akan ditampung ke perusahaan lainnya di Jawa Tengah.
“Mereka yang terkena PHK akan ditampung di perusahaan lain di Jateng yang mungkin membutuhkan,” ungkap mantan Kapolda Jateng tersebut.
Dia menambahkan dari pelatihan BLK tersebut mereka bisa bekerja di perusahaan lain. Dengan demikian PHK karyawan PT Sritex tidak menambah pengangguran di Jateng.
“Kita tampung mereka, sehingga Jateng tidak terlalu banyak yang berkaitan dengan pengangguran,” beber Ahmad Luthfi.
Sementara Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah (Jateng) berupaya mencarikan lapangan kerja bagi puluhan ribu buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex yang terkena PHK massal.
Hal ini Sritex beserta anak usahanya, resmi tutup per 1 Maret 2025 akibat pailit. Tiga anak usaha di bawahnya meliputi PT Bitratex Industries, PT Primayudha Mandiri Jaya, dan PT Sinar Pantja Djaja Semarang.
Kepala Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz mengatakan, berdasarkan koordinasi bersama Pemkab Sukoharjo, ada sebanyak 8 ribu lowongan kerja yang akan disiapkan untuk menampung puluhan ribu buruh Sritex yang terkena PHK massal.
“Pemerintah Sukoharjo menyiapkan lowongan-lowongan sekitar 8.000 apabila yang ter-PHK ingin bekerja. Sudah menyiapkan perusahaan-perusahaan yang bisa menampung yang mau bekerja kembali di perusahaan-perusahaan di sekitar Sukoharjo usai kena PHK,” kata dia kepada wartawan, belum lama ini.
Adapun berdasarkan data Disnakertrans Jateng yang didapatkan dari Hasil koordinasi dengan Tim Kurator Sritex pada Kamis (27/2/2025), ada sebanyak 10.965 buruh Sritex yang terkena PHK massal.
Rinciannya, sebanyak 1.065 orang dari PT Bitratex Semarang telah di PHK sejak Januari 2025 lalu. Sisanya terkena PHK pada 26 Februari 2025. Berasal dari PT Sritex Sukoharjo sebanyak 8.504 orang, PT Primayudha Mandiri Jaya di Boyolali 956 karyawan
Selanjutnya PT Sinar Pantja Djaja Semarang 40 orang, dan PT Bitratex Semarang 104 orang. Sedangkan PHK yang dilakukan PT Sinar Panjta Djaja Agustus 2024 lalu atau sebelum pailit, masih menyisakan 300 karyawan yang hak pesangonnya belum diberikan.