Ad imageAd image

Pemprov Jateng Siapkan Program Mudik Gratis 2025, Kuota Bakal Ditambah

Athok Mahfud
701 Views
2 Min Read
Rapat Koordinasi Lanjutan Persiapan Mudik Gratis & Balik Rantau Gratis di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Kamis (9/1/2025). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menyiapkan program mudik gratis menyambut Hari Lebaran 2025. Rencanaya armada yang digunakan dan kuota peserta bakal ditambah pada tahun ini.

Persiapan ini dibahas dalam acara Rapat Koordinasi Lanjutan Persiapan Mudik Gratis & Balik Rantau Gratis di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Kamis (9/1/2025).

Dalam rapat tersebut, ada beberapa poin yang disampaikan. Di antaranya mengenai jumlah kendaraan untuk mengakomodasi kepesertaan masyarakat harus terpenuhi dahulu.

“Perlu kontribusi dari berbagai pihak. Kami komunikasikan ke teman-teman dunia usaha untuk menambah kapasitas (armada bus),” kata Sumarno.

Tidak hanya pemenuhan kuota armada, pihaknya menginginkan kepesertaan masyarakat juga seimbang dengan jumlah kursi yang disediakan. Namun untuk jumlah kursi yang akan disediakan masih perlu dibahas lebih lanjut.

Sumarno mengaku telah menerima banyak masukan dari masyarakat terkait lokasi titik kumpul saat balik rantau dari Jawa Tengah ke Ibu Kota.

“Titik kumpul untuk balik rantaunya menyebar di Jawa Tengah. Mungkin mereka (masyarakat) merasa (lokasi) terlalu jauh. Nah ini yang perlu diklaster, untuk mendekatkan titik kumpulnya,” ucapnya.

Dengan adanya klaster, diharapkan masyarakat tidak harus menempuh jarak terlalu jauh, sehingga bisa menekan pengeluaran biaya transportasi menuju titik kumpul.

Untuk diketahui, kuota program Mudik Gratis yang difasilitasi Pemprov Jateng pada 2024 ditujukan untuk pekerja sektor informal. Jumlahnya mencapai kuota sebanyak 11.400 kursi bus dan 1.088 kursi kereta api.

Program ini juga bekerja sama dengan instansi lainnya, yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan yang cukup menjadi primadona adalah mudik motor gratis via kapal PT Pelni, dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan bersandar di Tanjung Emas Semarang.

Dia juga menyarankan agar Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) bisa berkomunikasi lebih awal dengan Kemenhub agar lebih maksimal kepesertaan masyarakat. Setelah itu sosialisasi kepada masyarakat perlu dilakukan lebih awal.

“Agar kapasitas penumpang bisa optimal, sehingga kita bisa fasilitasi masyarakat untuk pulang ke Jawa Tengah,” tandas Sumarno.

Share This Article