Ad imageAd image

Pemprov Jateng Salahkan Bupati dan Wali Kota Penurunan Stunting Tak Capai Target

Athok Mahfud
15 Views
2 Min Read
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat pidato dalam pelantikan Pj Bupati Tegal dan Magelang di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (13/1/2025). (Foto: YouTube Pemprov Jateng)

INDORAYA – Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana menyalahkan kinerja bupati dan wali kota yang kurang maksimal sehingga penurunan prevalensi angka stunting tidak mencapai target yang sudah ditetapkan.

Hal itu disampaikan Nana Sudjana saat pidato dalam pelantikan Pj Bupati Tegal dan Magelang di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (13/1/2025).

Mulanya Nana menyebut bahwa target dan capaian provinsi tergantung pada kinerja bupati dan wali kota. Jika kinerja 35 kabupaten/kota baik, maka target provinsi bisa tercapai.

“Sebenarnya posisi provinsi ini tergantung kabupaten sama kota. Kalau kabupaten dan kotanya baik, provinsi ikut baik. Tapi ketika kabupaten kotanya jelek, provinsi ikut jelek,” katanya dalam sambutannya.

Dia melanjutkan, selama ini Pemprov Jateng terus mengingatkan bupati dan wali kota untuk dapat mengejar target program yang sudah dicanangkan. Salah satunya ialah penurunan angka stunting.

Dikatakan Nana, Pemprov Jateng telah menargetkan prevalensi stunting di angka 14 persen pada tahun 2024. Namun target ini tidak tercapai. Prevalensi stunting di Jateng saat ini masih 20,7 persen.

Menurutnya, target stunting 14 persen pada tahun 2024 tidak tercapai karena kurang optimalnya program dan kinerja pemerintah kabupaten dan kota.

“Stunting target di tahun 2024 ini 14 persen. Tadinya saya berharap minimal 17 persen, tetapi karena kabupaten kotanya belum mampu menurunkan ya sehingga kita dari target 14 persen untuk provinsi kita kasih di 20,7 persen,” ungkap dia.

Masih tingginya angka stunting di Jateng ini menjadi tantangan serius yang harus diselesaikan bersama. Pihaknya meminta seluruh daerah berkolaborasi dengan baik bersama Pemprov.

“Kita hanya turun 0,1 persen. Ini tantangan kita semua tentunya,” kata Nana Sudjana.

Sementara berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), penurunan angka stunting di wilayah Jawa Tengah dalam tiga tahun terakhir masih cenderung stagnan atau tidak ada penurunan yang signifikan.

Diketahui pada tahun 2021 prevalensi stunting di Provinsi Jateng di angka 20,9 persen. Angka ini menurun 0,1 persen menjadi 20,8 di tahun 2022. Kemudian pada tahun 2023 turun 0,1 persen lagi menjadi 20,7 persen.

Share This Article