INDORAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) merespon berita yang menyebutkan bahwa puluhan siswa SD di Sukoharjo mengalami mual dan muntah-muntah usai menyantap menu program makan bergizi gratis.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan bahwa usai berkoordinasi dengan pemerintah daerah, kondisi siswa saat ini telah aman.
“Kita koordinasi dengan kabupaten/kota, saat ini sudah aman,” kata dia kepada wartawan, Senin (20/1/2025).
Yunita mengatakan, pihaknya akan terus menggencarkan berbagai kegiatan edukasi untuk mengurangi dampak atau resiko keracunan pada siswa sekolah yang mengikuti program makan bergizi gratis.
Yaitu dengan menggiatkan kembali aksi mengajak siswa sekolah untuk mencuci tangan dengan bersih hingga mengajarkan cara mengonsumsi makanan secara sehat agar terhindar dari penyakit.
“Tentunya kita edukasi anak-anak sekolah ini mengenai pentingnya mencuci tangan sebelum makan, termasuk tempat makanan, bahan makanan, alat masak,” kata dia.
“Perlu juga menyosialisasikan cara mengonsumsi makanan yang steril agar terbebas dari penyakit,” imbuh Yunita.
Sementara itu, Kapendam IV Diponegoro Semarang, Letkol Andy Sulistyo, mengatakan apabila terjadi kendala-kendala dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis di tiap daerah, sebaiknya disampaikan langsung kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Pasalnya, satuan TNI AD hanya bertugas membantu sekaligus menyukseskan jalannya program Presiden Prabowo di masing-masing daerah melalui pendirian dapur. Wewenang sepenuhnya ada pada SPPG.
“Itu bukan kewenangan kami untuk menyampaikan. Bisa langsung ke SPPG saja ya,” kata Letkol Andy.
Sebelumnya puluhan siswa SD di Kabupaten Sukoharjo dilaporkan mengalami mual dan muntah-muntah usai menyantap menu makanan pada program makan bergizi gratis. Kejadian ini terjadi pada Kamis (16/1/2025) lalu.