INDORAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mulai merancang program makan bergizi gratis sebagai bentuk sinkronisasi dengan pemerintah pusat. Program ini akan dijalankan presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029, Prabowo-Gibran.
Dari sisi anggaran, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jateng memperkirakan alokasi anggaran program makan bergizi gratis ini akan disalurkan melalui pagu DAK dari pemerintah pusat.
DAK atau dana alokasi khusus ialah salah satu mekanisme transfer keuangan dari pemerintah pusat ke daerah. Pemberian DAK untuk program makan bergizi gratis ini akan diterima Pemprov Jateng pada bulan Oktober atau November 2024.
“Informasi yang saya dapat yang kegiatan makan bergizi gratis lewatnya DAK, jadi nanti anggarannya dari non teknis. Kalau beberapa bulan lagi tentu enggak memungkinkan, perkiraan kami DAK turunnya Oktober November nanti,” kata Kepala Bappeda Jateng, Harso Susilo saat dihubungi wartawan, Selasa (16/7/2024).
Kemudian untuk sasaran atau penerima program, saat ini Pemprov Jateng tengah melakukan pendataan terhadap sekolah dasar (SD) dan jenjang setingkat untuk menentukan jumlah dan kebutuhan siswa yang akan menerima program tersebut.
Harso mengatakan, data tersebut didapat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jateng.
Dia memastikan untuk wiilayah Jateng, program makan bergizi gratis nantinya hanya diperuntukkan bagi seluruh siswa SD. Untuk setiap siswanya menerima makanan dengan alokasi anggaran Rp 15 ribu.
“Nanti setiap siswa dapatnya Rp15 ribuan. Tapi kurang tahu apakah dijatah makan setiap hari atau seminggu sekali. Yang jelas nantinya ada yang memasak di masing-masing sekolah,” kata Harso.
Dia bilang, secara pelaksanaan, program makan bergizi gratis ini berada di tangan Disdikbud Jateng dan Dinas Pendidikan di 35 kabupaten/kota. Dinas Kesehatan menjadi pelaksana kegiatan penurunan stunting dan Bappeda menjadi pelaksana perencanaan anggaran.
“Yang jelas itu kan anggarannya langsung dari pemerintah pusat. Pelaksana utamanya dari Dinas Pendidikan masing-masing kabupaten/kota,” beber Harso.
Meski begitu, pihaknya belum diajak berkomunikasi pemerintah pusat soal persiapan program makan bergizi gratis. Di sisi lain juga belum ada perkembangan sama sekali. Ia menyebut, pemerintah pusat masih keep silent soal mekanisme kegiatan makan bergizi gratis.
Namun demikian, Pemprov Jateng tetap akan mendukung program yang menjadi janji kampanye Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 lalu. Menurut Harso, program ini nantinya diarahkan sebagai intervensi angka stunting.
“Kami belum diajak komunikasi sama sekali. Kementerian juga belum memberi kabar, rapat-rapat juga belum ada. Cuman kegiatan tersebut maksudnya untuk menangani stunting pada anak. Makanya sasarannya kan anak-anak SD yang masuk generasi emas,” kata Harso.