INDORAYA – Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana mengingatkan kepada semua pihak untuk selalu waspada karena di masa kampanye Pilkada serentak 2024, hoaks, ujaran kebencian, dan konten provokatif marak tersebar di platform media sosial.
Menurutnya, memasuki tahapan kampanye Pilkada, informasi negatif di media sosial rawan terjadi. Hoaks, ujaran kebencian, dan kampanye hitam dengan tujuan menjatuhkan kandidat yang tidak didukung atau berseberangan kerap muncul dan mengoroti ruang digital.
“Kemajuan teknologi informasi di samping positif ada juga menimbulkan hal-hal negatif, selama ini yang terjadi terkait masalah hoaks atau berita bohong, ujaran kebencian yang biasanya dilakukan oleh netizen-netizen yang menjatuhkan lawan,” katanya, Kamis (26/9/2024) kemarin.
“Hoaks, hate speech atau ujaran kebencian dan biasanya juga ada black campaign atau kampanye hitam itu muncul dalam pelaksanaan Pilkada tersebut,” ungkap dia.
Sebagai langkah untuk menangkal hal ini, pihaknya bersinergi bersama jajaran Forkopimda Jawa Tengah untuk mewujudkan Pilkada yang damai di mana masyarakat bisa guyub-rukun dalam memyambut pesta demokrasi kali ini.
“Kami terus bersinergi untuk melakukan lebih mengarah kepada pencegahan. Bahwa apa yang dilakukan dengan hoaks, ujaran kebencian atau hate speech ini adalah perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan bisa dipidanakan,” ungkap Nana.
Dia juga menekankan kepada semua pasangan calon, tim kampanye, dan simpatisan untuk mengedepankan visi misi dan program kerja yang ditawarkan. Sehingga proses Pilkada 2024 ini berjalan dengan demokratis dan profesional sesuai peraturan KPU.
Yang kita harapkan memang bajwa Pilkada ini yang bisa dijual adalah visi misi kemudian gagasan dan ide2 yang itu akan lebih baik dan demokratis dan lebih profesional,” bebernya.
Selain itu, dia juga meminta semua pihak untuk tidak memprovokasi masyarakat dengan isu-isu negatif yang belum jelas sumber dan kebenarannya.
“Yang kita harapkan jangan sampai kemudian memprovokasi masyarakat yang nantinya akan merugikan masyarakat itu sendiri,” tandas Nana Sudjana.