Ad imageAd image

Pemprov Jateng Butuh Dana Rp15 Triliun Agar Jalan Provinsi Bisa Mulus Tanpa Geronjalan

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 1.1k Views
4 Min Read
Petugas Dinas Pekerjaan Umum sedang melakukan perbaikan jalan. (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Kerusakan infrastruktur jalan provinsi di Jawa Tengah (Jateng) masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Untuk menangani masalah ini, Pemprov Jateng membutuhkan dana sebesar Rp 15 Triliun agar seluruh jalan provinsi bisa mulus tanpa ada geronjalan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jateng, Hanung Triyono. Pihaknya mengaku butuh Rp 15 Triliun untuk memperbaiki kondisi jalan yang rusak menjadi sedang dan sedang menjadi baik.

“Kebutuhan biar mantap mulus kemarin kita sudah menghitung ya, Bapak Gubernur sering juga diutarakan beliau kalau kita punya Perda Standarisasi Jalan. Kalau kita lakukan semuanya kita butuh Rp 15 Triliyun,” katanya saat dihubungi Indoraya.news melalui WhatsApp.

“Itu untuk mempertahankan kondisi baik biar tetap baik, yang sedang itu kita geser ke arah baik, yang rusak menjadi sedang,” imbuh Hanung.

BACA JUGA:   Demo 9 Tahun Jokowi di DPRD Jateng Memanas, Ratusan Mahasiswa Memaksa Masuk Gedung

Pemprov Jateng sering mendapatkan keluhan dan laporan dari masyarakat soal kerusakan jalan provinsi di sejumlah daerah. Namun untuk memenuhi keinginan masyarakat agar kondisinya bisa mulus, memang dibutuhkan anggaran yang besar.

Ia mengatakan, 1 kilometer perbaikan ruas jalan rusak dengan cara melapisi ulang dibutuhkan anggaran Rp 1,5 Miliar. Seperti ruas jalan provinsi di Kabupaten Wonogiri yang saat ini dilapis ulang.

Namun jika kondisi jalan sudah rusak parah dan harus dibeton, dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 10 Miliar per kilometernya.

“Butuh anggaran banyak. Kalau 1 km itu Rp 1,5 Miliar untuk pelapisan ulang 1 lapis. Kalau yang rusak sekitar 200 km untuk tambal-tambal yang sudah umur 5 tahun ke atas, kalau 200 km saja itu sudah Rp 300 miliar,” beber Hanung.

BACA JUGA:   Serah Terima Jabatan, Letkol Ctp Cahyono Resmi Jabat Katopdam IV/Diponegoro

“Apalagi kalau di situ jalannya sudah rusak berat karena keberatan (dilintasi) angkutan berat, itu harus dibeton. Karena 1 km bisa mencapai sekitar Rp 10 milyar,” imbuhnya.

Kendati demikian, perbaikan ruas jalan provinsi di Jateng dilakukan secara bertahap, dari yang semula rusak parah diubah menjadi kondisi sedang. Perbaikan dikerjakan berdasarkan skala prioritas.

“Kalau yang rusak jadi sedang itu butuh Rp 3 Triliun. Kita lihat mana-mana yang harus kita dahulukan, karena usulan banyak tapi ada prioritasnya,” ungkap Hanung.

Diakuinya, ada empat daerah di Jateng dengan jalan provinsi yang tergolong rusak parah dan butuh perbaikan secepatnya. Yakni jalan provinsi di empat kabupaten di Pantura timur, meliputi Grobogan, Pati, Jepara, dan Blora.

BACA JUGA:   15 Jemaah Haji Jateng dan Yogyakarta Meninggal Dunia, Didominasi Lansia

“Kalau jalan provinsi yang butuh perbaikan urgen itu di Grobogan, Pati, Jepara sama Blora. Emang butuh dana sangat banyak. Cukup banyak yang harus dilaksanakan perbaikan cukup serius,” ucapnya.

Sebelumnya perihal besaran dana perbaikan jalan yang dibutuhkan Pemprov Jateng pernah disinggung oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Hal ini dikatakannya dalam Rapat Paripurna dengan agenda “Penyampaian LKPJ Gubernur Tahun Anggaran 2022” pada akhir Maret lalu.

“Setidaknya kalau infrastruktur kita mau baik di tahun 2024 nanti kita butuh uang kurang lebih Rp 3 triliun. Kalau secara keseluruhannya beres, kita butuh Rp 15 triliun,” ungkap Ganjar dalam Rapat Paripurna di Gedung Berlian DPRD Jateng, (29/3/2023).

Share this Article
Leave a comment