INDORAYA – Stadion Citarum sudah tidak lagi dikelola oleh manajeman PSIS Semarang. Pemkot Semarang beralih menyewakan aset miliknya tersebut kepada pihak swasta usai kontrak PT Mahesa Jenar berakhir pada 23 Mei 2023.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan, peralihan pengelolaan Stadion Citarum ini dikarenakan kontrak PSIS habis dan tidak memperpanjangnya.
Sehingga, lanjut Fravarta, ketika ada pihak lain yang berminat mengelola, maka akan diberikan. Hal ini menjadi sikap tegas Pemkot untuk menyelamatkan aset negara dan masyarakat tetap bisa memanfaatkan Stadion Citarum seperti sedia kala.
“Kami kemudian memberikan tenggang waktu kepada pihak manajemen PSIS untuk menyelesaikan pembayaran perpanjangan masa pengelolaan stadion selama satu bulan lebih,” katanya dalam keterangan yang diterima Indoraya.news, Sabtu (3/6/2023).
“Namun karena sampai batas waktu yang telah dijanjikan, manajemen PSIS tidak melakukan pembayaran perpanjangan pengelolaan. Maka sebagai upaya penyelamatan aset negara, Pemkot menerima penawaran pihak lain yang bersedia mengelola Stadion Citarum,” ungkap Fravarta.
Di lain pihak, CEO PSIS Yoyok Sukawi mengatakan, keputusan Pemkot Semarang ini membuat timnya mau tidak mau harus mencari lokasi atau tempat lain sebagai ‘homebase’ untuk latihan.
“Untuk latihan senior, kita ada beberapa pandangan di lapangan-lapangan lainnya di Semarang dan sekitarnya seperti Lapangan Wisesa PSIS Training Ground, Lapangan Mardie Soenarto, Lapangan Balasuga, Stadion Kebondalem Kendal dan lain-lainnya,” ucap Yoyok.
Kabar kepindahan PSIS Semarang dari markasnya Stadion Citarum ini pun ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak netizen tidak terima dengan keputusan Pemkot yang mengalihkan pengelolaan stadion ke pihak swasta.
Bahkan tidak sedikit pula netizen yang mengkritik dan menyerang media sosial Wali Kota Semarang Heverarita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Ita.
Hal ini bisa dilihat dalam postingan terakhir di akun instagram @mbakitasmg. Postingan dua hari lalu itu mendapat 933 komentar netizen. Di sana bersarang berbagai keluhan netizen soal keputusan Pemkot Semarang.
Berikut ini beragam komentar dari netizen di akun instragam resmi Wali Kota Semarang @mbakitasmg:
“Iso mimpin ora Mbak. Semarang penurunan performa. Dulu Semarang hebat, sekarang Semarang sambat. Stadion dijaluk, dalan elek-elek,” tulis akun @erwinerwinne***.
“KONSEPE SEMARANG SAMBAT?,” tulis akun @irsyarifair***.
“Citarum meh opo? Lomba masak tok po?,” komentar akun @nyandangse***.
“Benekke krudung wae durung iso meh yak-take benekke Semarang,” kata akun @jogga_boni***.
“Citarum bukan untuk (K)ita,” tulis akun @denielari***.
“Siap si paling punya Semarang,” kata akun @kepin***.
“Jatidiri untuk masak-masak, Citarum untuk urban farming angon lele,” tulis akun @cepe_ caputra***.
“Enak jaman Pak Hendi, daripada jaman wong iki, untung rak nyoblos. HAHAHAHAHAHHA,” kata akun @ndraa***.
“Suwun bu. Sak Semarang sepakat rak nyoblos sampean. Pek o kabeh bu,” ujar akun @masbal***.
“Mbien visi misine kok iso bedo karo Pak Hendi pripun nggeh,” ujar akun @rizalm***.
“NEMBE WAE JEK DADI WALI KOTA WES PETINGKAH,” tulis akun @johan.cha***.
“Rak masuk blas. Walikota jalur khusus,” kata akun @riyanrulliya***.