INDORAYA – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengintensifkan pencegahan penyakit infeksi brucella pada hewan ternak sapi perah milik peternak. Hal itu, Pemkot lakukan di lima titik.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Maudi mengatakan bahwa brucellosis termasuk dalam kategori penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya.
“Penyakit zoonosis ini ditularkan dari sapi ke manusia melalui susu dan daging, sedangkan penularan antarhewan bisa melalui air kencing dan kotoran hewan,” katanya, di Pekalongan, Sabtu (9/9/23).
Tahun ini, kata dia, belum ditemukan adanya penyakit tersebut di daerah setempat. Selain itu, katanya berdasarkan hasil uji laboratorium surveilan, penyebaran penyakit brucellosis juga masih negatif.
Namun dekimian, Maudi mengatakan pihaknya berupaya mencegah terjadinya penyebaran penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri brucella itu.
“Saat ini, kami menargetkan 165 sampel berupa darah dan tinja (feses) sapi perah yang nantinya untuk mendeteksi dini apakah hewan ternak itu terserang penyakit brucellosis atau tidak,” papar dia.
Maudi juga menyampaikan bahwa hewan ternak sapi perah yang terserang brucellosis akan mengalami gejala seperti demam dan kuman menyerang organ reproduksi bisa menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, kata dia, hewan ternak sapi betina yang terserang penyakit tersebut bisa keguguran pada janin bayi hewan. Sementara, bagi manusia yang tertular akan terjadi gangguan pada organ reproduksinya.
“Jika seekor sapi itu sudah dinyatakan positif brucellosis maka harus dimusnahkan atau dipotong paksa namun dagingnya masih bisa dikonsumsi dengan proses memasak yang sempurna,” kata dia.