Ad imageAd image

Pegawai BRIN Andi Pangerang Ancam Muhammadiyah Jalani Sidang Etik Besok

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 676 Views
3 Min Read
BRIN. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menggelar sidang majelis etik besok, Rabu (26/4) terkait komentar bernada ancaman yang dilakukan oleh pegawainya Andi Pangerang Hasanuddin terhadap warga Muhammadiyah.

Berdasarkan keterangan resmi BRIN, pihaknya telah melakukan pengecekan komentar yang telah viral itu. Langkah berikutnya, peneliti astronomi BRIN tersebut, Andi Pangerang akan disidang Majelis Etik ASN, pada Rabu besok.

“Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN (Aparatur Sipil Negara) di salah satu pusat riset BRIN,” kata Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam keterangan resmi Selasa (25/4/23).

“Sesuai regulasi yang berlaku, BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukum Disiplin PNS sesuai PP 94/2021,” sambungnya.

Usai menjalankan sidang Majelis Hukum Disiplin ASN, maka Andi akan mendapatkan sanksi final yang telah ditetapkan.

Sebelumnya, unggahan komentar Andi bernada mengancam viral di media sosial. Komentar itu merupakan respon dari pernyataan salah satu peneliri BRIN lainnya, Thomas Jamaluddin, terkait dengan perbedaan metode penetapan hari lebaran 2023.

“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” tulis Andi di Facebook, pada Minggu (23/4).

Terkait pernyataan Thomas maupun komentar Andi dibagikan pada sejumlah pengguna media sosial, termasuk Rektor Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod yang mengecam pernyataan tersebut.

Akibat viralnya kasus ini, Andi menuliskan permintaan maaf secara terbuka kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan dan seluruh warga Muhammadiyah yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut,” tulis Andi.

Andi juga mengaku pernyataan demikian yang ia tulis di Facebook dipicu oleh emosi. Pasalnya, rekan kerjanya di BRIN yaitu Thomas Djamaluddin diserang sejumlah pihak. Dia juga berjanji tidak akan melakukan perbuatan serupa di masa depan.

“Komentar tersebut dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak,” katanya.

“Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang,” pungkasnya.

Share this Article
Leave a comment