Peduli Sosial, Garuda Nusantara 08 Kabupaten Pemalang Hadirkan Layanan Kesehatan Murah

Athok Mahfud
3 Views
4 Min Read
Relawan Garuda Nusantara 08 - Indonesia Emas (GN08) DPC Kabupaten Pemalang mengadakan program layanan kesehatan murah

INDORAYA – Relawan Garuda Nusantara 08 – Indonesia Emas (GN08) DPC Kabupaten Pemalang menghadirkan program Layanan Kesehatan Murah. Program ini sebagai bentuk aksi peduli sosial yang berkolaborasi bersama ahli medis swasta dengan mendirikan klinik sementara secara spontan.

Kegiatan digelar pada Sabtu (07/10/2023) mulai pukul 10:00 hingga 16:00 WIB. Pasien hanya dibatasi sebanyak 100 peserta agar tidak terjadi suasana krodit di lokasi kegiatan. Peserta terseleksi melalui data, dicari yang benar-benar membutuhkan bantuan.

Ketua Garuda Nusantara 08 DPC Kabupaten Pemalang Slamet AR mengatakan, aksi kesehatan ini didedikasikan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui penyediaan layanan medis. Adapun layanan yang diberikan berupa pemeriksaan, diagnosa, penyuluhan, vitamin, pemberian makanan dan minuman sehat, juga edukasi kesehatan.

“Tidak menutup kemungkinan, bisa saja melakukan pendampingan lebih serius hingga penanganan apabila dibutuhkan. Membantu masyarakat mendapatkan bantuan dan akses mudah kesehatan yang sudah disediakan oleh pemerintah,” katanya dalam keterangan yang diterima Indoraya.news, Sabtu (7/10/2023).

Program layanan kesehatan murah tersebut selain fokus ke pelayanan kemanusiaan, juga sekaligus sebagai metode pendekatan relawan ke masyarakat untuk melakukan analisa singkat terkait sanitasi dasar. Pihaknya ingin mengetahui kondisi masyarakat kini apakah sudah mendapatkan layanan dan fasilitas untuk menjaga kesehatan dan lingkungannya.

Pentingnya Sanitasi Dasar

Ketua Umum Garuda Nusantara 08 Agus Suryo Winarto mengatakan, layanan kesehatan murah ini merupakan bagian dari program jangka panjang dalam mengatasi masalah sanitasi dasar. Mencakup tindakan dan infrastruktur untuk memastikan pengolahan limbah manusia yang aman, akses air bersih, serta pendampingan praktek pribadi untuk hidup sehat.

Menurutnya, untuk menghindari masalah kesehatan bisa dimulai dengan toilet yang layak dan infrastruktur pengolahan limbah seperti septiktank untuk menghindari pencemaran air tanah dan permukaan oleh limbah manusia. Kemudian akses air bersih yang memadai dan aman untuk mencuci tangan, minum, dan kebutuhan lainnya.

“Dan yang paling penting adalah informasi dan edukasi untuk kebersihan pribadi yang mencakup kebersihan tubuh dan tindakan kebersihan lingkungan, sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit,” ungkap Agus.

Baginya, kekurangan sanitasi dasar dapat mengakibatkan penyakit diare, kolera, serta masalah kesehatan masyarakat lainnya. Agus pun membagikan pengalaman yang pernah dialami oleh anggota keluarganya.

“Saya pernah mengalami trauma dengan hal tersebut, bagaimana anak kami mengalami diare akut hingga perlu penanganan medis secara khusus. Namun trauma itu, kini menjadi inspirasi bagaimana saya akan terus memperjuangkan masalah sanitasi dasar,” katanya.

Selain itu, lebih jauh menurut Agus, sanitasi dasar dan layanan kesehatan adalah hal penting guna mencapai visi “Indonesia Emas”. Hal ini memiliki dampak yang luas pada peningkatan kesehatan masyarakat, pendidikan, ekonomi, dan kesetaraan. Maka upaya peningkatan sanitasi dasar harus menjadi bagian integral dari agenda pembangunan Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut.

“Ini sebagai antisipasi dan tujuan jangka panjang. Kondisi kesehatan masyarakat yang buruk dapat menghambat kemajuan Indonesia. Dengan meningkatkan sanitasi dasar, maka kesehatan masyarakat lebih terjaga, sehingga produktivitas dan kualitas hidup juga meningkat,” katanya.

Dalam bidang pendidikan, sanitasi yang baik di sekolah menjadi komponen penting, untuk anak-anak bisa memiliki akses ke fasilitas yang layak saat hadir di sekolah dan belajar dengan nyaman. Kenyamanan, kebersihan, dan kesehatan lingkungan sekolah adalah penopang kualitas pendidikan.

Meningkatkan sanitasi dasar juga sebagai langkah berkontribusi pada pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang berkelanjutan. Pembangunan fasilitas sanitasi yang baik di ruang publik memerlukan investasi dalam pembangunan infrastruktur, yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Upaya untuk meningkatkan sanitasi dasar juga dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di Indonesia. Fasilitas sanitasi yang buruk lebih mungkin ditemukan di daerah-daerah yang kurang berkembang atau di komunitas yang kurang mampu. Memastikan bahwa semua warga Indonesia memiliki akses yang sama ke sanitasi dasar dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan dan mencapai visi Indonesia Emas yang inklusif,” tandas Agus.

Share This Article