INDORAYA – Beragam kerajinan berbahan baku sampah plastik disulap menjadi kerajinan tangan. Itulah yang dilakukan oleh Muhfid, pedagang angkringan yang berada di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) atau berdekatan dengan Gedung Utama (GU) kampus ini.
Muhfid mengaku, dia sudah mulai membuat kerajinan sejak awal membuka angkringan sekitar 20 tahun silam. Aktivitasnya itu awalnya hanya iseng membikin kerajinan tangan hasil sisa-sisa sampah dagangannya.
“Saya berjualan sejak 2002. Kemudian saat ada waktu luang saya manfaatkan dengan buat karya. Atau bisa dikatakan menemani kesepian ketika dagang, ” jelas Muhfid, saat ditemui Indoraya News, Kamis (24/11/2022).
Kerajinan yang dibuat Muhfid kebanyakan dari bahan plastik sedotan bekas usai dibuang oleh pelanggan angkringannya. Sedotan tersebut kemudian dipotong- dipotong dan disusun membentuk lampion, bunga, boneka, gantungan kunci, jas hujan, topi, hingga aksesoris lainnya.
Dengan cara berkarya seperti ini, menurutnya salah satu upaya mengurangi sampah di lingkungannya.
Hasil karya Muhfid pun dilirik oleh masyarakat meskipun awalnya iseng untuk menemani kesepian dirinya di sela-sela berdagang.
“Dulu waktu tahun 2014, pernah dibeli pemborong. Selain itu juga bunga, lampion, bonsai pernah dikirim ke Bandung, Jakarta, dan Malang, ” katanya.
Tak sampai situ saja, Muhfid juga mulai menjadi narasumber dari berbagai acara mahasiswa di tempat ia dagang.
“Pengalaman lagi, pernah menjadi narasumber di KKN UPGRIS dan Undip pada tahun 2016. Waktu itu, di wilayah Tambak Aji, Alastua, dan Ngaliyan, ” ujarnya.
Saat ditanya apakah ada rencana inovasi membuat kerajinan tangan kembali, ia mengungkapkan akan membuat mebel dari berbahan kayu. Karena selama ini, Muhfid hanya membuat karya dari bambu.
“Ada rencana buat meja, kursi dari bahan kayu. Selama ini paling dari bambu,” ucapnya.
Terakhir, Muhfid berpesan kepada generasi muda terutama mahasiswa agar selalu berkarya daripada berpikir negatif.
“Daripada mikirin negatif, alangkah baiknya berkarya,” tutupnya.
Sebagai informasi, Muhfid berjualan sekitar pukul 16.00 hingga 00.00 WIB. Bahkan, angkringan selalu ramai pembeli dari semua kalangan, terutama mahasiswa.