INDORAYA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak takut dan khawatir jika suara pendukung calon presiden Ganjar Pranowo di Jawa Tengah (Jateng) bakal pecah usai Gibran Rakabuming Raka didapuk sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud Jawa Tengah, Agustina Wilujeng saat memberi keterangan kepada awak media usai Rapat Tim Pemenangan di Panti Marhaen Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Kamis (2/11/2023).
“Kalau PDI Perjuangan solid. Sama sekali tidak ada kekhawatiran karena kekhawatiran itu energi negatif,” tegas Agustina Wilujeng yang juga menjabat sebagai Bendahara DPD PDIP Jateng.
Diketahui bahwa Ganjar dan Gibran adalah kader PDI Perjuangan. Namun sang putra sulung Presiden Jokowi memilih jalan politik berbeda dengan partainya. Gibran mendampingi Prabowo melawan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Meski begitu, PDIP Jateng yakin bahwa sikap Gibran yang berseberangan dengan partai tidak cukup berpengaruh terhadap suara Ganjar. Terlebih Ganjar pernah menjabat sebagai Gubernur Jateng selama 10 tahun.
Agustina bilang, pihaknya hanya akan berfokus pada pergerakan internal, tidak terlalu memikirkan soal Gibran. Energi Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud hanya akan dihabiskan untuk memenangkan kandidat yang telah diusung.
“Kalau kita kapasitasnya itu kayak air dalam satu botol. Kalau energi dalam satu botol dipakai untuk memikirkan kompetitor kita bekerja ya tentu akan berkurang energi kita untuk menyemangati teman-teman memenangkan capres kita,” ungkapnya.
Dia mengaku bahkan mendapatkan energi tambahan karena cawapresnya, Mahfud MD punya basis suara dari kalangan NU dan akademisi. PDIP optimis bisa meraih 70 persen suara untuk Ganjar-Mahfud di Jateng pada kontestasi 2024.
“Hari ini kita mendapat energi tambahan dari Pak Mahfud kita mendapatkan energi tambahan dari temen-temen partai. Apakah bisa mencapai 70 persen itu akan bergantung pada cara kita bergerak,” katanya.
“Siapa kompetitif kita tentu apapun yang mereka lakukan menjadi penyemangat bagi kita utk semakin solid semakin kuat untuk bekerja lebih ekstrem lagi,” imbuh Agustina Wilujeng.
Dikatakannya, Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud telah dibentuk hingga seluruh kecamatan di Jateng. Tim ini akan fokus bekerja menggalang suara dengan target minimal 70 persen.
“Kita memiliki kewajiban untuk mengikat semua orang berada pada keinginan yang sama, Ganjar-Mahfud memimpin Indonesia 2024. Itu kewajiban yang harus kita jalankan,” tandas Anggota DPR RI tersebut.
Potensi Suara di Jateng Pecah
Sementara pengamat politik asal Universitas Diponegoro Semarang, Nur Hidayat Sardini memprediksi, terpilihnya Gibran sebagai cawapres Prabowo berpotensi memecah suara pemilih di Jateng. Suara terpecah menjadi dua, yaitu ke Ganjar dan Gibran.
“Ada himpitan yang begitu besar antara pendukung Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran, terutama pada Ganjar dan Gibran. Pemilih di Jateng ini punya hubungan historis ideologis dengan dua tokoh itu,” ujarnya.
NHS, sapaan akrabnya juga menyinggung sejarah ideologi Jateng yang tidak bisa dipisahkan dari sub ideologi nasionalisme. Di mana kedua kader PDIP, baik Ganjar dan Gibran mewakili ideologi ini. Terlebih, eksistensi PDIP sebagai partai nasionalis masih cukup kuat di Jateng.
“Artinya, Ganjar dan Gibran itu benar akan berebut secara ketat untuk memperoleh dukungan dari segmen pemilih di Jateng,” ungkap Ketua Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan Undip Semarang ini.