Ad imageAd image

PBB Sebut Ratusan Ribu Orang Dipaksa Jadi Penipu Online

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 833 Views
2 Min Read
ilustrasi penipu online (Istimewa)

INDORAYA – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melaporkan ratusan ribu orang dari seluruh dunia menjadi korban perdagangan manusia di Asia Tenggara untuk menjalankan penipuan online.

Setidaknya 120.000 orang di Myanmar, dan 100.000 orang di Kamboja dipaksa untuk bekerja menjadi penipu oline.

Kebanyakan korban ini berasal dari Asia, tapi ada juga yang berasal dari negara lain seperti Afrika dan Amerika Latin.

Meskipun masalah ini sudah menahun, tapi laporan PBB ini merupakan penelitian komprehensif pertama yang menelusuri skalanya.

BACA JUGA:   Prabowo Merasa Tersentuh Didukung PBB Jadi Capres: Doakan Saya Mampu Jalankan Harapan Itu

Saat kebijakan karantina wilayah pandemi berlangsung, jutaan orang harus terjebak di dalam rumah dan menghabiskan banyak waktu untuk daring. Mereka menjadi sasaran empuk bagi dalang skema penipuan online, menurut laporan tersebut.

Tak seperti komplotan kriminal tradisional yang menyasar orang-orang berpendidikan rendah dan putus asa untuk mendapatkan uang dengan cepat, mereka justru menargetkan korban dengan pekerjaan profesional, yang sering kali memiliki gelar sarjana atau pascasarjana.

Banyak orang-orang yang dipaksa mengoperasikan kejahatan dunia maya ini berasal dari negara dengan pemerintah dan aturan yang lemah, serta otoritasnya diperebutkan, menurut laporan tersebut.

BACA JUGA:   PAN, PBB hingga Perindo Disebut Dukung Prabowo Jadi Capres

“Dalam terus menyerukan keadilan bagi mereka yang telah ditipu melalui kejahatan online, kita tidak boleh lupa bahwa fenomena kompleks ini memiliki dua kelompok korban,” kata Komisaris Tinggi HAM PBB, Volker Trk.

PBB memperkirakan jaringan penipuan online ini menghasilkan jutaan dolar per tahun.

TAGGED: ,
Share this Article
Leave a comment