INDORAYA – Pasar Johar Kota Semarang saat ini buka hingga malam hari. Dinas Perdagangan Kota Semarang menambah jam operasional Pasar Johar dari yang semula pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, menjadi pukul 08.00 hingga 21.00 WIB atau sampai malam hari.
Namun sayangnya, baru hari pertama diberlakukan, tepatnya hari Kamis (1/6/2023) lalu, sejumlah pedagang justru mengaku sepi pembeli. Padahal pedagang berharap penambahan jam operasional itu dapat mendatangkan banyak pembeli.
Hal ini diakui oleh Khoirina, pedagang perlengkapan hajatan di Pasar Johar Baru. Ia mengatakan, kondisi di hari pertama penambahan jam operasional pada malam kemarin, sejumlah lapak pedagang masih sepi pembeli.
“Kalau kemarin itu masih sepi. Bahkan jam 4 jam 5 sore itu udah sepi. Tapi belum tahu hari ini,” ujar pedagang asal Kelurahan Plombokan, Semarang Utara, saat ditemui 9 di lapaknya, di Pasar Johar Baru, Jumat (2/6/2023) siang.
Dirinya belum bisa memperkirakan kebijakan yang beru diberlakukan ini dapat berdampak pada penjualan pedagang. Pasalnya pada sore hari di hari-hari biasa, Pasar Johar Baru bahkan sudah mulai sepi.
Ia pesimis penjualannya tetap sepi meskipun jam operasional ditambah. Menururnya, ada dua faktor yang mempengaruhi. Yaitu tidak adanya lampu penerang jalan di depan pasar dan ditutupnya sementara kuliner Kauman karena renovasi Aloon-aloon Kauman.
“Kalau ada kuliner Kauman dan lampu jalan dinyalakan, jadi orang akan tahu kalau ini ada pasar malam, terus dia masuk. Tapi meskipun nanti ada kuliner, kalau gak ada lampu, gak ada kehidupan, ya orang mau masuk juga ngapain,” beber Khoirina.
Meski begitu, ia akan melihat situasi terlebih dahulu. Apabila banyak orang di pasar, lapaknya akan dilanjut sampai malam hari. Namun apabila sore hari kondisi sudah sepi, ia memilih mengemasi barang dagangannya.
“Belum tahu juga nanti bakal ramai, tadi jam 5 sudah sepi, gak ada pengunjung. Tapi ini masih dibaca (lihat kondisi) dulu, kalu satu bulan diterapkan itu bisa kebaca jalan atau tidaknya,” ungkap Khorina.

Senasib dengan Khorina, Surani (55), pedagang baju di Pasar Johar Baru juga mengaku, di hari pertama penambahan jam operasional pada malam kemarin, lapaknya masih sepi. Bahkan selepas magrib ia menutup dagangannya karena tidak ada pembeli sama sekali.
“Kemarin sore keadannya masih sepi ya, ada yang buka sampai malam ada yang sampai sore. Karena sepi saya buka sampai habis magrib,” ucap pedagang asal Kelurahan Purwodinatan, Semarang Tengah.
Ia sendiri mendukung adanya kebijakan penambahan jam operasional di Pasar Johar. Seperti yang diberlakukan sebelumnya saat pasar yang termasuk Cagar Budaya ini direnovasi pasca tragedi kebakaran pada tahun 2015 lalu.
Dengan adanya penambahan jam operasional hingga pukul 21.00 malam, Surani berharap barang dagangannya bisa diburu pembeli. Pasalnya pasca Hari Lebaran 2023 lalu, tidak banyak yang membeli baju-baju yang dijualnya.
“Kondisi setelah lebaran sampai sekarang masih sepi. Sering gak lakunya. Hari ini baru laku 1 potong. Kalau paling banyak ya 1 hari 5 potong itu udah alhamdulillah. Harga 1 potongnya ada yang Rp 35 ribu, Rp 45 ribu, Rp 55 ribu,” pungkasnya.