Jalan Pantura Kaligawe Semarang Penuh Banjir dan Lubang Berbahaya bagi Pengendara

Dickri Tifani
25 Views
2 Min Read
Truk yang melintas di Jalan Pantura Kaligawe Semarang terjebak dengan lobang dan banjir, yang membuat truk terlihat oleng. (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Banjir yang masih menggenangi Jalan Pantura Kaligawe Semarang hingga Rabu (5/2/2025) siang belum juga surut.

Genangan air dari depan pintu masuk Rumah Sakit Sultan Agung Semarang, sisi barat, hingga lampu merah Terminal Terboyo, semakin diperparah dengan banyaknya lubang di jalan yang membahayakan pengendara.

Akibat kondisi ini, arus lalu lintas dari Semarang menuju Surabaya, maupun arah sebaliknya, terpaksa merayap dengan kecepatan sangat rendah. Para pengendara harus lebih berhati-hati karena selain banjir, kerusakan jalan juga mengganggu kelancaran perjalanan.

Untuk mengatasi itu, petugas dari kepolisian dan TNI turun langsung di lokasi untuk membantu mengurai arus lalu lintas di Jalan Pantura Kaligawe Semarang.

Selain mengatur kendaraan yang terhambat, para petugas juga sigap memberikan bantuan kepada pejalan kaki yang terjebak banjir di area tersebut, memastikan keselamatan warga yang terdampak.

“Sekitar 60 meter dari pintu utama (RSI Sultan Agung Semarang sisi barat) ke lampu merah Terminal Terboyo (ketinggian air yang cukup tinggi). Untuk arus lalu lintas, cukup landai merayap,” ujar Serda Suliman, Babinsa Kelurahan Terboyo Kulon, Koramil 06 Genuk

Pengendara diminta untuk tetap berhati-hati, karena genangan air dapat menyembunyikan jalan berlubang yang tak terlihat.

“Untuk pengendara diimbau tetap hati-hati dan waspada karena jalan yang tergenang air tidak tahu ada jeglogan (lubang),” ungkap dia.

Syahrul, seorang pengendara sepeda motor asal Kudus yang sering bolak-balik antara Kota Kretek dan Semarang, mengaku merasa cemas setiap kali melewati Jalan Pantura Kaligawe. Ia khawatir terjatuh akibat banyaknya lubang di jalan yang membahayakan keselamatannya.

“Was-was, Mas. Jalannya di sini (Pantura Kaligawe Semarang) banyak lubang. Kalau jatuh dan dihantam truk bagaimana? Bahaya, bisa sampai meninggal dunia,” keluh Syahrul.

Tidak hanya Syahrul, pengendara sepeda motor lainnya, Kurniawan, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi jalan yang sudah rusak sejak lama tanpa ada respon dari pemerintah. Ia bahkan menyebutkan bahwa pelek motornya telah rusak akibat buruknya kondisi jalan di Pantura Kaligawe Semarang tersebut.

“Jalan rusak ini sudah lama, kok belum ada respon dari pemerintah. Bahkan, pelek motor saya jadi rusak,” ujarnya.

Share This Article